- Diakhirinya "aktivitas yang tidak bersahabat" antara kedua negara
- Mengubah zona demiliterisasi (DMZ) yang membagi negara menjadi "zona damai" dengan menghentikan siaran propaganda
- Pengurangan senjata di wilayah itu menunggu berkurangnya ketegangan militer
- Untuk mendorong pembicaraan empat arah yang melibatkan AS dan China
Baca juga: Saking Dahsyatnya, Uji Coba Nuklir Korut Bisa Memindahkan Gunung
Lalu apa sebenarnya yang terjadi sehingga Korea Utara ‘marah’?
Namun sebuah latihan militer bersama antara AS dan Korea Selatan telah membuat marah Korea Utara.
Latihan militer itu, yang dikenal sebagai Max Thunder, melibatkan sekitar 100 pesawat tempur, termasuk sejumlah pembom B-52 dan jet F-15K.
Di masa lalu, Korea Utara telah mengancam "serangan habis-habisan" dalam menanggapi latihan dan mengutuk mereka sebagai “memanas-manasi” mereka.
Nah, aksi kedua negara tersebut telah membuat Korea Utara menggambarkan mereka sebagai "provokasi" dan persiapan untuk invasi masa depan, yang merupakan sesuatu yang tidak mereka katakan sebelumnya.
Tetapi AS dan Korea Selatan selalu menekankan bahwa latihan itu murni untuk tujuan pertahanan dan didasarkan pada kesepakatan pertahanan bersama yang ditandatangani pada tahun 1953 silam.
Mereka juga mengatakan bahwa latihan diperlukan untuk memperkuat kesiapan mereka jika terjadi serangan eksternal.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR