Setelah semua orang (termasuk penonton yang disandera) merasa pusing, barulah mereka menembaki orang-orang yang diduga sebagai para penyandera.
Tapi hasilnya sungguh mengerikan karena sebagian di antara sandera ‘terpaksa’ ada yang ikut tewas diterjang peluru Alpha.
Kebrutalan serupa juga terjadi dalam serbuan ke pesawat Aeroflot flight 6833 yang dibajak.
Dalam tembak menembak dengan pembajak, mereka tak ragu memberondong tubuh pesawat dengan peluru.
Akibatnya selain ada penumpang yang ikut tewas, pesawat dengan 108 lubang peluru itu pun tak bisa lagi diterbangkan karena mengalami kerusakan struktur yang cukup parah.
Pembajakan aeroflot dan penyanderaan di Gedung Teater Moskow dan sekolah Beslan, sebenarnya baru sepersekian dari sasaran yang pernah mereka bereskan.
Dalam misi lainnya, mereka juga pernah disusupkan ke dalam perang etnis di sejumlah negara bagian Rusia.
Dalam acara peringatan 39 tahun Alpha pada 2013, kepada wartawan kantor berita Rusia RIA Novosti, Sergei Goncharov, seorang veteran yang menjabat Kepala Asosiasi Veteran Alpha membagi ‘rahasia dapur’ yang cukup menarik.
Dikatakan, anggota Alpha dan Vympel bisa berasal dari semua kesatuan, namun hanya mereka yang terbaiklah yang dipilih.
Titik berat kemampuan ada di segi operasional serta penyamaran.
Tempat penggemblengan utamanya adalah tempat-tempat dengan ancaman teroris tertinggi (hot-spots) seperti di Caucasus Utara dan beberapa perbatasan.
Terjun langsung di tempat-tempat panas itu, kata Goncharov, dengan sendirinya akan membuat intuisi dan skill personel terasah.
Rata-rata telah dilibatkan dalam belasan operasi kombatan di dalam dan luar negeri.
Mereka dibekali senapan mesin (termasuk yang bisa ditembakkan dalam air) dan pistol peredam, yang dibuat berdasar pesanan khusus.
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR