Mereka mungkin direkrut oleh jaringan misterius yang menghasut untuk melakukan 'aksi kemartiran' bom bunuh diri.
Perempuan-perempuan itu tidak menjadi Black Widow dalam semalam.
Baca Juga: 20 Tahun Reformasi 1998, Kisah Sedih Soeharto Ditinggalkan Sendirian Oleh Orang-orang Kepercayaannya
Rekrutmen, indoktrinasi dan pelatihan pasti juga memakan waktu.
Sebagian besar pembom bunuh diri perempuan ini adalah keturunan Kaukasia Utara yang juga anggota separatis dan simpatisan Islamis.
Beberapa perempuan Rusia lain juga terlibat dalam pemboman.
Tidak heran jika pada aksi-aksi terorisme di mana pun, wanita dan bahkan anak-anak mungkin saja terlibat untuk memaksimalkan kekuatan dalam menebar teror.
Baca Juga: Bom, Fanatisme, dan Berubah-ubahnya Wajah Terorisme Sepanjang Sejarah
Source | : | Berbagai Sumber |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR