Orang nomor satu di Polri ini menuturkan, lantaran para pemimpin ditangkap, kelompok ini reaksi serangan.
"Salah satu buat kerusuhan rutan Mako Brimob," ucap Tito dilansir dari Tribunnews.com.
BACA JUGA: Takut Diselingkuhi? Ini Cara Mudah Menyadap Whatsapp Pasangan
Menurut Tito, sel-sel ISIS di Indonesia ambil momentum balas dendam.
Sedangkan Dita dan keluarganya, lanjut Tito, melakukan aksi bom bunuh diri dengan cara berpencar ke tiga titik ledakan.
Dia menuturkan pelaku di Gereja Pantekosta Pusat di Jalan Arjuno adalah Dita.
Tapi sebelum bom bunuh diri, Dita sempat mengantarkan istri dan dua anak perempuannya ke Gereja Kristen Indonesia, Jalan Diponegoro.
Istri dan dua anak perempuannya pun meledakkan diri di sana.
Sedangkan dua anak laki-lakinya berboncengan menuju Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, di Ngagel.
BACA JUGA: Menurut PBB, Ternyata Begini Cara Mengenali Pelaku Bom Bunuh Diri
Pendapat hampir senada diungkapkan pengamat terorisme dari The Community Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya menyoroti fenomena ini.
"Apakah faktor kemiskinan membuat mereka menjadi bomber maut? Dari indikasi rumah hunian, mereka bukan orang miskin, namun dari kelas ekonomi berkecukupan," ujar Harits kepada Kompas.com, Senin (14/5/2018).
Source | : | kompas.com,tribunnews.com |
Penulis | : | intisari-online |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR