Lalu saat mereka menemukan media sosial, mereka sangat senang.
Media sosial dianggap menjadi ruang atau tempat untuk menunjukkan keberadaan diri, agar orang lain yang ada di dunia maya menganggap mereka ada dan merasa dihargai.
Biasanya mereka mengubah karakter dirinya menjadi seseorang yang baik, keren, dan berbeda dari kenyataannya.
Mereka pun bebas berekspresi di dunia maya serta bisa mendapatkan pujian atau like sebanyak-banyaknya dari orang lain.
Akhirnya dunia maya membuat mereka percaya diri, sementara di dunia nyata mereka tidak dianggap ada.
(Artikel ini telah tayang di grid.id.id dengan judul "Disinhibition Effect, Membuat Pengguna Media Sosial Memiliki Kepribadian Berbeda")
Baca Juga: Urutan Eksekusi Hukuman Mati di Nusakambangan yang Buat Narapidana Tak Kuasa Menahan Tangis
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR