2. Umur Panjang
Anak dari orangtua yang bercerai memiliki risiko kematian dini yang lebih tinggi.
Menurut sebuah penelitian, perceraian orang tua sebelum usia 21 dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian sebesar 44 persen.
Jangka hidup diperpendek dengan rata-rata 4,5 tahun.
Risiko kematian anak meningkat ketika perceraian orangtuanya terjadi sebelum mencapai usia empat tahun.
Anak-anak dari keluarga yang bercerai meninggal hampir lima tahun lebih awal daripada anak-anak dari keluarga yang utuh.
Bahkan, perceraian orang tua selama masa kanak-kanak adalah satu-satunya prediktor sosial yang paling kuat atas kematian dini.
3. Kesehatan mental
Perceraian mendatangkan malapetaka pada stabilitas psikologis banyak anak-anak.
Setelah perceraian orangtua mereka, anak-anak mengalami berbagai reaksi emosional termasuk kesedihan, marah, kesepian, depresi.
Kecemasan meningkat, khawatir, kepuasan hidup yang lebih rendah, harga diri yang rendah, dan rasa bersalah untuk masalah orang tua mereka.
Perceraian orangtua juga dapat menyebabkan pengembangan gangguan suasana hati dan gangguan bipolar.
4. Efek antar generasi
Studi Longitudinal Nasional Inggris terhadap anak-anak yang lahir pada tahun 1958 menemukan bahwa mereka yang mengalami perceraian orangtua antara usia tujuh hingga 16 tahun mengalami peningkatan risiko psikopatologi yang signifikan.
Sebuah studi besar Finlandia menemukan bahwa anak-anak berusia 22 tahun dari orangtua yang bercerai mengalami lebih banyak kehilangan pekerjaan.
Baca juga: Jam Demi Jam 'Kekikukan' Rumah Tangga Charles-Diana Jelang Perceraian, Kesaksian Pengawal
Penulis | : | Kontributor 01 |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR