Para gadis muda itu akan dipaksa makan dan minum dalam jumlah yang sangat besar.
Mulai umur enam tahun hingga sebelum menikah, mereka harus minum 20 liter susu unta dan makan dua kilo millet (biji-bijian sebagai pengganti nasi) yang ditumbuk dengan dua cangkir besar mentega.
Kalau anak-anak itu menolak, maka mereka akan disiksa dengan cara dipukul atau dicubit kuat-kuat oleh ibunya.
Meski praktik itu dinilai terlalu kejam, tapi orangtua tidak memilki pilihan lain.
Gadis-gadis yang tubuhnya kurus akan dianggap tidak bertenaga dan tidak akan cepat menikah.
Baca Juga: One Cell One Man, Tempat Baru Bagi Napi Mako Brimob di Nusakambangan
Ketika usia mereka mulai lebih dewasa dan memasuki usia siap dipinang, maka menu mereka juga akan bertambah.
Gadis remaja biasanya makan empat kali sehari.
Untuk sarapan, mereka makan remah roti yang direndam dalam minyak zaitun dan semangkuk besar susu unta.
Selanjutnya, mereka makan roti, daging kambing, buah ara, dan lebih banyak susu unta.
Source | : | viral thread |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR