Misalnya, penyandera mulai menghitung waktu mundur sambil mengancam akan membunuh sandera satu persatu.
Baca juga: Densus 88, Pasukan Khusus Polri yang Wajib ‘Muntahkan’ 30.000 Peluru Setiap Latihan Demi Hal Ini
Dalam kondisi tak ada pilihan itu, maka pasukan khusus akan melancarkan serbuan komando untuk membebaskan sandera dan biasanya jatuhnya korban jiwa tidak bisa dihindari.
Operasi pembebasan sandera oleh polisi di Mako Brimob Depok, Jawa Barat (10/5/2018) termasuk berhasil karena sandera berhasil diselamatkan.
Langkah polisi patut diacungi jempol mengingat lima anggota Densus 88 diketahui telah gugur sebelumnya ketika terlibat keributan dengan narapidana teroris yang kemudian berhasil menguasai penjara.
Dalam kondisi penuh emosional terkait 5 rekannya yang sudah gugur jelas sangat sulit mengendalikan emosi dan kesabaran untuk membuat teroris yang menguasai penjara menyerah begitu saja.
Tapi para teroris sendiri diuntungkan posisinya karena mereka berada bersama para narapidana non teroris. Sehingga polisi tetap mengedepankan negosiasi dan menghindari aksi kekerasan yang bisa menimbulkan korban jiwa napi non teroris.
Namun, jika yang ada hanya napi teroris,didorong oleh perasaan emosi akibatnya 5 rekannya yang gugur, pihak Densus 88 bisa dipastikan sudah melancarkan operasi penumpasan teroris tanpa mengenal kompromi.
Baca juga: Polisi Wanita Ini Mendapat Perlakuan Keji dari Napi Terorisme
Source | : | dari berbagai sumber |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR