Intisari-Online.com - Jika ingin memiliki bayi laki-laki, sering-seringlah berhubungan seks!. Kok bisa begitu? Profesor David Spiegelhalter, pakar statistik dari Public Understanding of Risk in the Statistical Laboratory, University of Cambridge, mengatakan bahwa jenis kelamin janin dipengaruhi oleh kadar hormon orangtua saat terjadinya pembuahan. Pembuahan yang menghasilkan lebih banyak bayi laki-laki terjadi lebih awal dari siklus ini.
Seperti kita ketahui, puncak masa subur bagi perempuan adalah sekitar dua hari sebelum ovulasi. Tetapi jika pasangan lebih sering berhubungan seks, kemungkinan terjadinya pembuahan lebih besar sebelum perempuan mencapai puncak masa subur ini.
Hubungan seks biasanya dilakukan sesering mungkin selama masa cuti yang singkat. Jadi peluang untuk berhubungan intim sangat besar, dengan aktivitas yang sangat intens. Pada saat itu, tak banyak yang ingat kapan masa subur. Baik laki-laki maupun perempuan akan berhubungan seks kapan saja, selama itu memungkinkan.
Oleh sebab itu, pembuahan lebih sering terjadi lebih awal pada periode masa subur, dan karenanya memberi peluang lebih besar untuk mendapatkan bayi laki-laki. Teori ini didukung oleh peristiwa lain di mana puncak kelahiran anak laki-laki terjadi di Inggris pada 1973. Saat itu memang tidak ada perang, tetapi waktu itu usia rata-rata perempuan ketika menikah berada pada titik terendahnya, yaitu 21 tahun.
Muncul pula gelombang kehamilan pada remaja. Itulah masa di mana aktivitas seksual yang intens terjadi pada kaum muda. Aktivitas seks seperti ini juga menghasilkan lebih banyak bayi laki-laki. (Tabloid Nova)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR