Intisari-Online.com – Banyak Ibu yang takut bila wanita lain membesarkan anak mereka. Seringkali pengalaman harus menyerahkan anak kita kepada ibu tiri penuh dengan kepahitan, iri hati, bahkan kebencian. Tapi, Candice Curry, mengungkapkan simpati untuk wanita yang menjadi ibu tiri anaknya.
Candice Curry, menyebut Ashley Parish, 29 tahun, yang menikah dengan mantan suaminya menyebut sebagai “hadiah yang benar” bagi putri tercintanya, Stiles, 14 tahun.
Parish telah menjadi ibu tiri Stiles sejak ia berusia tujuh tahun. Demikian dilaporkan New York Daily News.
Curry, 39, seorang ibu dari San Antonio, Texas, yang memposting tulisannya dalam blognya, An Open Letter to My Daughter’s Stepmom’. Tulisannya itu bagaikan virus di dunia maya. Inilah yang diposting dalam tulisannya, “Aku tidak pernah ingin Anda ada di sini. Anda tidak pernah menjadi bagian dari rencana. Tumbuh dan memimpikan keluarga saya tidak pernah termasuk Anda. Aku tidak ingin mendapatkan bantuan dari wanita lain untuk membesarkan anak saya. Rencananya adalah saya, ayah dan anak-anak, bukan Anda. Aku ragu Anda pernah menginginkan demikian dalam hidup Anda. Aku ragu Anda berencana menjadi ibu untuk anak yang tidak Anda lahirkan. Saya bertaruh pasti Anda pun berencana membangun keluarga sendiri. Saya hampir bisa bertaruh ketika Anda bermimpi menjadi seorang ibu yang akan melahirkan dan menikah dengan suami Anda.
Tapi Tuhan memiliki rencana yang jauh melebihi kita sendiri dan ketika keluarga kecil saya terlarut membentuk dua keluarga, saat itulah engkau datang. Pada saat itu saya berpikir hal yang mengerikan terjadi pada putri saya, karena Anda tidak menginginkan menjadi ibunya. Tapi Anda benar-benar sebuah ‘hadiah yang benar’ bagi putri saya.
Ketika pertama kali bertemu sengatan cemburu menjalari tubuh saya. Tapi tidak, Anda cantik. Anda seharusnya menjadi penyihir tua, seperti dalam dongeng, ingat? Tapi tidak, Anda adalah seorang wanita manis yang cantik.
Tapi ketika melihat ekspresi wajah Anda, hati saya melunak. Anda tersenyum! Saya ingin membenci Anda, tetapi Anda tidak memungkinkan itu dan saya bersyukur bisa menerima Anda. Anda bisa menerima putri kami sejak awal dan menerimanya tanpa syarat. Anda menempatkan hubungannya dengan ayahnya di atas Anda dan hanya seorang wanita pemberani dan berani tahu bagaimana melakukannya dengan rahmat tersebut.
Ketika saya dan ayahnya memutuskan bercerai dan tinggal di rumah yang terpisah, akan ada saat-saat ketika putri kami membutuhkan saya, ibunya, tetapi saya tidak berada di sana. Saya sangat bersyukur Anda berada di sampingnya dalam ketidakhadiran saya. Saya bersyukur Anda bisa mendampinginya saat remaja dan tidak pernah menolaknya. Ia membutuhkan ibu di rumah dan Anda telah melakukan pekerjaan yang menakjubkan untuknya.”
Dalam postingannya itu Curry mengisahkan bagaimana anaknya menghormati ibu tirinya itu sejak awal. Dan bagaimana putrinya tumbuh menjadi remaja yang penuh kasih dan saling menghormati. Dengan kejadian itu ia bisa memahami bahwa kegagalan di satu masalah bisa berubah menjadi berkah bagi yang lain. Ia juga berjanji menghormati apa yang menjadi masukan untuk putrinya.
Di akhir postingannya Curry menuliskan, “Wanita mulia, Anda adalah permata yang langka dan indah. Tuhan memberkati Anda dan aku mencintaimu.”
Ada sekitar 492 tanggapan atas postingan Curry di blognya ini dan lebih dari 10.000 kali di Facebook, demikian dilaporkan Yahoo Parenting.
Dan inilah tanggapan Parish atas postingan Curry di blognya. “Candice, saya tidak tahu harus berkata apa. Saya merasa tidak enak dengan kata-kata Anda dan cara Anda mengekspresikan diri. Yang bisa saya katakan adalah saya menangis ketika membaca tulisan Anda. Anda membuat saya merasa begitu istimewa. Terima kasih atas surat ini. Itu membuat hari saya lebih baik dan saya akan tetap dekat dengan hati saya selalu. Cinta padamu.”
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | K. Tatik Wardayati |
KOMENTAR