Demi Paten Mobil Listrik, Apple Mendekati Teknisi Samsung

Moh Habib Asyhad

Editor

Demi Paten Mobil Listrik, Apple Mendekati Teknisi Samsung
Demi Paten Mobil Listrik, Apple Mendekati Teknisi Samsung

Intisari-Online.com -Seperti yang sudah ramai dibicarakan, Apple kabarnya akan memproduksi mobil pintar pada 2020 nanti. Untuk menyukseskan ambisi itu, ada kabar yang menyebut bahwa Apple mendekati teknisi Samsung. Termasuk ahli dalam hal baterai.

Seperti diungkapkan oleh salah satu pejabat Samsung yang tidak mau disebut namanya kepada The Korea Times, Apple sendang giat memburu teknisi Samsung yang ahli di bidang manajemen pemrosesan sinyal dan visual. Selain itu, beberapa insinyur Samsung yang ahli di bidang perbateraian juga sudah direkrut oleh perusahaan asal Amerika Serikat itu.

“Seiring dengan bisnis mobil listrik yang berkembang, Apple butuh paten dan ahli dalam hal teknologi baterai,” ujar sumber dalam Samsung tersebut, seperti dilansir dari Kompas.com.

Sumber tersebut juga membeberkan bahwa Apple beberapa kali mengirim staf-perekrut-karyawannya untuk membujuk sejumlah insinyur Samsung. Untuk diketahui, Apple baru memiliki sedikit paten yang berkaitan dengan mobil listrik karena terlambat terjun ke dalam industri tersebut. Sementara di sisi lain, Samsung SDI sudah memasok baterai besar di dunia. Tak hanya itu, Samsung SDI juga memasok produk-produknya untuk perusahaan otomotif besar seperti BMW.

Para personel Samsung yang telah direkrut Apple kini dikabarkan mulai bekerja di markas Apple di San Jose, California. Selain memberikan gaji tahunan yang lebih tinggi, Apple juga disebut menawarkan sejumlah benefit yang kompetitif. Selain merekrut karyawan-karyawan Samsung, Apple juga membajak beberpa karyawan Tesla, produsen mobil listrik di AS.

“Mantan karyawan Samsung yang direkrut Apple itu diberi kebebasan lebih dalam mengerjakan tugasnya, Apple memilih ahli Samsung karena mereka rajin, berorientasi pada tugas, dan siap menerima ilmu baru," ujarnya. Mobil listrik Apple sendiri rencananya baru akan diproduksi masal pada 2020 mendatang, jika tidak menghadapi kendala dengan para investor. (Kompas.com)