Intisari-Online.com -Ada beberapa perempuan yang merasa terganggu dengan bulu kemaluannya yang tumbuh lebat dan berusaha menghilangkannya secara permanen, sementara sebagian lainnya terlihat cuek. Pertanyaannya kemudian, perlukah sebenarnya menghilangkan bulu kemaluan perempuan secara permaneh?
Konon, perempuan zaman dulu cenderung membiarkan bulu kemaluannya tumbuh lebat untuk menutupi kulit kemaluan dari kotoran dan debu. Lambat laun, terlebih dengan semakin berkembangnya model pakaiann yang lebih dari cukup untuk melindungi kulit kemaluan dari kotoran, bulu kemaluan dianggap sudah tidak memiliki fungsi dominan—dan akhirnya disingkirkan.
Dr. Endi Novianti, SpKK., konsultan medik klinik kecantikan ZAP, justru mengatakan, rambut pada miss v yang terlalu lebat dapat menimbulkan masalah kebersihan dan kelembaban. Bila tidak dirawat dengan baik, rambut kemaluan berisiko sebagai tempat berkembangnya parasit sumber penyakit.
“Dalam kondisi ini, cara menghilangkan bulu kemaluan perempuan secara permanen, benar, dan aman bisa jadi alternatif untuk menjaga kesehatan organ intim,” terangnya.
Selain itu, masih menurut Endi, banyak laki-laki yang mengaku lebih menyukai alat kelamin perempuan tanpa bulu kemaluan karena terlihat lebih seksi. Menghilangkan bulu kemaluan di bagian miss v juga dapat menambah sensitivitas terhadap stimulasi seks.
Tugas kita selanjutnya adalah memahami secara benar cara menghilangkan bulu kemaluan wanita secara permanen dan tepat. Menjaga kebersihan miss v dari bulu kemaluan memang tak memerlukan keahlian khusus—ada yang rutin mencukur, menggunting, hingga datang ke salon untuk melakukan perawatan mencabut bulu kemaluan padaMiss vsecara paksa—tapi apakah cara yang kita lakukan itu sudah benar?
Jika memutuskan untuk menghilangkan bulu kemaluan di area miss v, banyak hal yang harus diperhatikan terutama menyangkut higienitas. Mencukur memang solusi termurah, namun kurang efektif karena bulu kemaluan perempuan akan tumbuh kembali dengan cepat dan terasa gatal saat mulai tumbuh. Pastikan pisau cukur yang anda gunakan cukup bersih dan steril.
Dengan cara mengguntingnya juga bukan keputusan terbaik. Bulu kemaluan perempuan yang tidak begitu panjang dan cukup kecil tentunya menyulitkan kita untuk mengguntingnya. Jika tidak teliti, salah-salah kulit organ intim yang terluka, tergunting.
Yang lagi ramai diperbincangkan adalah cara menghilangkan bulu kemaluan menggunakan teknologi berbasis cahaya. Bulu kemaluan yang disinari kabarnya akan akan rontok sampai ke akar, dan setelah melalui serangkaian treatment sebagian besar bulu tidak akan tumbuh kembali dan sisanya akan menjadi sangat halus.
Terlepas dari itu semua, pastinya setiap perempuan memiliki opsinya masing-masing; membiarkan bulu kemaluannya tetap tumbuh atau menghilangkannya sama sekali.(Kompas.com)