Dibawah foto-foto itu ia tidak memberi komentar: “Saya dan Adolf Hitler". Tetapi selalu “Saya dan Fuhrer" Dari sini jelas kemana angan serta cita-citanya melambung. Ia ingin menjadi “Nyonya terbesar di Jerman”.
Hitler yang intim
Lembaran-lembaran ini menunjukkan bahwa Eva mempunyai tempat dalam hati Hitler. Pada saat-saat yang gawat seperti malam sebelum perjanjian dengan Russia ditandatangani atau hari pemakluman perang, Hitler ada disamping Eva.
Negarawan yang sibuk, butuh meneduhkan urat saraf. Dan Eva merupakan “oasis kedamaian" bagi Hitler.
Disini tampak seorang Hitler yang lain. Dalam pakaian preman yang seringkali tidak baik potongannya atau kedodoran. Seorang lelaki yang bisa lembut hati, ongkang-ongkang sambil mengisap pipa.
Ya, seorang bapak keluarga yang merasa bahagia dengan tinggal dirumah, minum kopi atau bertiduran diterik matahari dikebun.
Baca juga: Ramalan Nostradamus: Napoleon, Hitler, dan Tokoh di Timur Tengah dalam Perang Dunia
Sejajar dengan nada album-album ini adalah sebuah dokumentasi lain yang terdapat diantara milik Eva Braun. Dalam suatu peti yang dilengkapi dengan air-condition dan alat pengukur kelembaban, tersimpan sebuah film.
Panjangnya 26 m dan lebarnya 16 mm. Film ini mengabadikan adegan-adegan yang mesra antara Eva dan orang gede yang menggetarkan Eropa waktu itu. Didepan Hitler ia berpose dengan bebas, ketawa terbahak-bahak atau mencingir seenaknya.
Dan Hitler menurut saja didudukkan disampingnya. Sungguh seorang pacar yang manis. Sedang disekeliling mereka berseri-seri wajah kawan-kawan akrab, tamu-tamu seniman dan orang-orang muda yang gembira dan bahagia.
Eva sendiri tampak sebagai seorang wanita bertubuh indah, ballerina, akrobat dan perenang yang lihai. Ia meluncur dengan ski, memanjat gunung. Seorang wanita yang berfisik sempurna. Wanita idaman Jerman.
Seperti Lola Montez?
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR