Namanya berubah beberapa kali: Detasemen 81, Grup 5 Anti Teror dan sekarang Satuan 81 Kopassus.
Pada perkembangan selanjutnya, ancaman terorisme ternyata menjalar ke segala aspek kehidupan. Pembajakan dan teror terjadi di mana-mana, tidak hanya di darat.
Tapi juga di laut dan udara. Beberapa peristiwa pembajakan dan teror di luar negeri, jelas menjadi tantangan serius bagi TNI.
Kondisi ini akhirnya memicu lahirnya Denjaka (4 November 1982) dan Bravo 90 (1990). Pembentukan Denjaka hanya beda beberapa bulan dengan pembentukan Detasemen 81 (Den-81) pada 30 Juni 1982.
Namun dalam rentang waktu yang lebih dulu, TNI AL sebenarnya sudah membentuk Kipam (Kompi Intai Para Ampibi) pada 18 Maret 1961 dan Pasukan Katak (Paska) setahun kemudian. Kipam bisa dibilang cikal bakalnya Denjaka.
Sedangkan Paska dikenal sebagai ‘’moyangnya’’ operasi bawah air. Paska yang sekarang menjadi Kopaska, malah banyak berperan dalam melahirkan pasukan khusus AL Malaysia, Paskal (Pasukan Khas Laut) pada 1983.
Suatu perkembangan satuan-satuan khusus di lingkup TNI dan Polri yang mencerminkan profesionalise.
Sekaligus kemajuan pesat mengingat pada awalnya, Idjon Djanbi memulainya dengan sarana serta prasarana yang masih terbatas.
Source | : | dari berbagai sumber,wikipedia |
Penulis | : | Agustinus Winardi |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR