Intisari-Online.com - Flu menjadi penyakit yang paling sering menyerang saat musim pancaroba. Karena penyebarannya melalui udara, maka jika sudah ada satu orang saja di rumah terkena flu, anggota keluarga yang lain bisa-bisa juga ikut tertular.
Ketika flu, seringkali hidung kita menjadi berlendir. Lendir hidung atau ingus diproduksi akibat kerusakan jaringan oleh serangan rhinovirus (virus penyebab flu). Hidung memang menjadi tempat yang ideal untuk pertumbuhan virus flu, sebab udaranya nyaman, sirkulasinya bagus dan lembab.
Namun, meski cukup rutin menyerang, masih banyak pertanyaan seputar flu. Salah satunya tentang alasan ingus kita berwarna hijau.
Ada pendapat yang menyatakan bahwa penyebab ingus berwarna hijau adalah bakteri. Banyak bakteri yang hidup dalam tubuh manusia dan memiliki warna. Staphylococcus aureus, misalnya, memiliki warna kuning keemasan dan Pseudomonas pyocyanea memiliki warna kebiruan.
Ada hal-hal yang dapat menyebabkan produksi lendir terhambat akibat infeksi sehingga lendir yang ada menjadi jauh lebih kental. Ini menjadi tempat ideal bagi bakteri untuk berlipat ganda. Campuran antara bakteri berwarna kuning keemasan dan bakteri kebiruan inilah yang menyebabkan ingus warna hijau.
Namun, pendapat tersebut disanggah oleh C.J. van Oss, seorang ilmuwan dari Departemen Mikrobiologi State University of New York, Amerika Serikat. Ingus berwarna hijau disebabkan oleh enzim mielo-peroksidase yang mengandung besi dan oksidase serta peroksidase lain yang digunakan oleh granulosit polimorfonuklir (PMN) atau neutrofil.
Sel-sel darah putih pemakan bakteri yang berumur pendek ini dengan rakus memakan berbagai macam bakteri dan membuat mereka tidak aktif melalui proses oksidasi, meliputi penggunaan enzim-enzim mengandung besi seperti disebutkan di atas.
Hasil penguraiannya yang terjadi (terdiri dari PMN yang sudah mati, bakteri yang sudah dicerna dan enzim-enzim yang telah digunakan) mengandung besi dalam jumlah besar, itulah sebabnya mereka berwarna hijau.
(Lutfi Fauziah/nationalgeographic.co.id)