Sinagoga Kuno Ini Miliki Lantai dengan Mozaik Kisah Bahtera Nuh dan Terbelahnya Laut Merah

Ade Sulaeman

Editor

Sinagoga Kuno Ini Miliki Lantai dengan Mozaik Kisah Bahtera Nuh dan Terbelahnya Laut Merah
Sinagoga Kuno Ini Miliki Lantai dengan Mozaik Kisah Bahtera Nuh dan Terbelahnya Laut Merah

Intisari-Online.com - Sekelompok arkeolog berhasil menemukan sebuah lantai dengan mozaik yang berkisah tentang bahtera nuh dan terbelahnya Laut Merah.

Mozaik tersebut ditemukan setelah para arkeolog menggali sebuah sinagoga, tempat ibadah penganut Yahudi, dari era Romawi.

Hingga saat ini, tim telah menggali lorong timur sinagog. Mereka menemukan serangkaian gambar berisi kejadian-kejadian dalam kitab-kitab suci agama samawi di panel-panel yang bentuknya tak beraturan.

“Anda dapat melihat para prajurit Firaun dengan kereta-kereta kuda mereka tenggelam, dan bahkan dimakan oleh ikan besar,” ujar direktur ekskavasi, Jodi Magness, dari University of North Carolina.

Gambar-gambar mengenai kejadian ini sangat jarang ditemukan. Magness mengatakan bahwa sebelum ini, hanya ada dua gambar tentang kejadian terbelahnya Laut Merah yang ditemukan di sinagoga kuno. “Satu di lukisan dinding di Dura Europos, Suriah dan di Wadi Hamam (Israel), tetapi gambar itu terpisah-pisah dan tak terawetkan dengan baik,” katanya.

Adegan bahtera Nuh sama langkanya. Sekali lagi, hanya ada dua: satu di lokasi Jerash (dikenal sebagai Gerasa di zaman kuno) di Yordania, dan yang lainnya di lokasi Misis (Mopsuestia kuno) di Turki.

Magness, seorang profesor arkeologi dan National Geographic Explorer telah mengungkap mozaik yang luar biasa di Huqoq sejak 2012. Ia melakukan ekskavasi bersama dengan tim relawan mahasiswa dan spesialis di bidang-bidang tertentu, seperti sejarah, seni, analisis tanah, dan konservasi mozaik.

Ketika memindahkan puing-puing bangunan, para arkeolog yang saat itu dipimpin oleh Shua Kisilevitz dari Israel Antiquities Authority (IAA), menemukan mozaik lainnya dalam panel panjang.

Sosok yang pertama terlihat dalam mozaik tersebut ialah beruang dengan tiga cakar panjang, dan macan tutul yang mengejar kijang. Mereka juga menemukan sepasang keledai bertelinga panjang, lebih banyak beruang dan macan tutul, singa, burung unta, unta, gajah abu-abu, domba, kambing, dan ular. Semuanya berpasang-pasangan, yang berbaris ke bahtera Nuh sebelum banjir besar.

“Panel ini tepat seperti yang seharusnya, menghadap ke utara. Sehingga orang-orang bisa langsung melihatnya ketika mereka masuk dari pintu masuk utama di arah selatan,” ujar Magness.

Di dekat pintu masuk utama, tim menemukan adegan ikonik dari kejadian terbelahnya Laut Merah. Ikan-ikan besar, kuda yang timbul tenggelam, dan prajurit-prajurit yang membawa tombak dan perisai terjatuh ketika air laut Merah menghantam mereka.

Penggalian tahun ini telah usai. Mozaik-mozaik yang berhasil ditemukan, dipindahkan untuk kepentingan konservasi. Penggalian selanjutnya akan dilaksanakan pada bulan Mei tahun depan.

(Lutfi Fauziah/ nationalgeographic.co.id)