Ingat! Meski Bermanfaat, Konsumsi Minuman Isotonik Tetap Harus Sesuai Aturan

Ade Sulaeman

Editor

Ingat! Meski Bermanfaat, Konsumsi Minuman Isotonik Tetap Harus Sesuai Aturan
Ingat! Meski Bermanfaat, Konsumsi Minuman Isotonik Tetap Harus Sesuai Aturan

Intisari-Online.com - Anda pasti tahu minuman isotonik. Di saat cuaca panas dan harus beraktivitas di luar ruang, minuman ini paling banyak dicari. Klaimnya, minuman isotonik bisa cepat menghilangkan haus dan segera menggantikan cairan tubuh yang hilang, akibat keringat yang bercucuran. Namun, perlu diketahui pula bahwa konsumsi minuman isotonik memiliki aturan yang cukup ketat.

Aktivitas fisik memang berisiko membuat seseorang mengalami dehidrasi dan menurunkan performa. Sebagai gambaran, kalau cairan tubuh berkurang sebanyak lima persen, performa akan turun sebesar 20-30 persen. Jika berkurang sebanyak 10 persen, akan mengakibatkan kelelahan akut. Paling bahaya, kalau tubuh sampai kehilangan cairan sebanyak 20 persen dan tidak segera ditangani, sebab dapat berujung pada kematian.

Pada aktivitas fisik biasa, tubuh kehilangan air sebanyak dua sampai dua setengah liter perhari. Sekitar 60 persennya dikeluarkan melalui keringat. Pada aktivitas fisik yang lebih berat seperti olahraga, kehilangan air bisa mencapai satu hingga dua liter perjam.

Ya, Anda bisa cepat mengantisipasi risiko dehidrasi dengan minuman isotonik. Minuman ini mengandung elektrolit dan karbohidrat sebesar 6-8%, osmolalitas atau kekentalannya sama dengan darah. Itu sebabnya, minuman isotonik dapat lebih cepat diserap oleh tubuh dibanding jenis minuman lainnya.

Konsumsilah minuman ini 10-15 menit sebelum latihan, sebanyak 200-250 ml. Ulangi setiap 20-30 menit sekali. Jika olahraga atau aktivitas fisik yang Anda lakukan berintensitas tinggi, minum setiap 10 menit sekali. Atau, minum secukupnya, setiap kali merasa haus.

Perlu diperhatikan: Penderita gagal ginjal, diabetes, sakit jantung, dan penderita gangguan lambung sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi minuman ini. Hal ini disebabkan tubuh mereka memiliki respons yang berbeda terhadap apa yang dikonsumsinya.

Hati-hati jika minuman yang Anda konsumsi berjenis minuman berenergi. Periksa dulu label pada kemasan. Beberapa merk minuman mengandung kafein yang jika dikonsumsi terlalu banyak, dapat mengakibatkan serangan jantung mendadak, kata sebuah penelitian yang dilansir koran Independent di Inggris.

Minuman berenergi juga ada yang mengandung kafein tersembunyi yang disebut gurana. Gurana diekstrak dari tumbuhan sejenis kopi di Brasil, tapi konsentrasinya dua kali lebih kental dari kafein. Mencampur gurana dengan ginseng dan taurine dapat menimbulkan reaksi tubuh yang tidak terduga pada orang yang sehat sekalipun, kata salah seorang peneliti, Dr. Sanchis-Gomar dari Universidad Europea de Madrid.

Batasi konsumsi minuman kafein Anda tidak lebih dari 200 ml perhari. Jika rasa haus Anda belum hilang karena terlalu banyak keringat yang keluar, pilih jenis minuman lain yang lebih aman.

Anda bisa membuat minuman isotonik sendiri, 200 ml sari jeruk atau lemon, dicampur dengan satu liter air. Tambahkan satu gram (sejumput) garam. Kocok, dan dinginkan. Air kelapa juga bisa berfungsi sebagai isotonik alami bagi tubuh.

(kompas.com)