Intisari-Online.com – Kematian boleh menjelang, namun penelitian terus berjalan, demikian tekad Reiche tatkala Paul Kosok tiba-tiba meninggal tahun 1959. Kali ini Reiche memutuskan untuk menetap di sebuah pondokan sederhana dekat tanah pertanian Ingenio.
Meski sederhana, Reiche betah tinggal di situ, sebab lokasinya dekat dengan dataran Nazca.
Hasil dari keteguhannya adalah sejumlah kesimpulan. Di antaranya argumentasi bahwa garis dan lukisan Nazca merupakan kalender raksasa untuk mengatur kapan dan bagaimana para petani bangsa Nazca kuno harus menanam dan memanen hasil pertanian.
Garis-garis itu bahkan dia rumuskan sebagai patokan untuk menentukan peredaran matahari, bulan, dan bahkan bintang.
Apa yang dijelaskan Reiche sebenarnya mirip dengan yang dikemukakan Muller. Namun Reiche menelitinya dari sudut pandang yang berbeda, dan hasilnya diakui dunia sebagai sebuah penelitian arkeologi penting.
Baca juga: Tak Boleh Dikunjungi, Inilah Area Pendaratan UFO yang Dirahasiakan Amerika
Usaha Reiche yang luar biasa ulet ini tidak jarang mendapat serangan, "Benar-benar usaha sia-sia untuk meneliti garis dan goresan omong kosong dan hanya kebetulan itu."
Tapi Reiche, Kosok, dan bahkan Daniken tetap berpendapat, pola garis raksasa yang berpresisi tinggi itu hanya dapat dibuat oleh masyarakat dengan tingkat peradaban yang sangat maju. Reiche menyebutnya "masyarakat berestetika" yang memiliki kreasi seni tinggi.
Adakah fungsi lain lukisan Nazca ini selain yang dikemukakan ketiga peneliti ternama tadi?
Temyata banyak orang tertarik pada misteri dan keunikan goresan Nazca! Pendapat mereka pun bermacam-macam. Beberapa peneliti percaya, goresan garis-garis itu merupakan tempat di mana terdapat saluran elektromagnet yang kasat mata.
Gunanya untuk menentukan pilihan lokasi pembuatan piramid, pura, candi, atau monumen magis lainnya oleh bangsa Nazca kuno.
Baca juga: (Video) Mirip UFO, Rupanya Inilah Wujud Sesungguhnya Benda Asing Tersebut!
Reiche dalam salah satu kesimpulannya menganggap, garis dan gambar-gambar yang membentuk citra berbagai jenis binatang itu dianggapnya sebagai maket berdimensi dua untuk menentukan bangunan sesungguhnya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR