Intisari-Online.com - UNESCO baru saja menambahkan sembilan situs warisan dunia baru pada Jumat (15/7). Hampir separuhnya berasal dari Eropa, sementara sisanya berasal dari India, Iran, China, dan Samudera Pasifik.
Selama pertemuan sepuluh hari di Istanbul, organisasi yang berada di bawah naungan PBB itu menambahkan beberapa titik yang berada di Yunani, Spanyol, Iran, India, Turki, China, Mikronesia, dan Inggris dalam daftar baru. Ada satu situs khusus yang terletak di empat wilayah sekaligus—kuburan kuno Stecci Medieval yang mencakup Bosnia dan Herzegovina, Kroasia, Montenegro, dan Serbia.
Di Gibraltar, terletak di lepas pantai Spanyol tapi masuk wilayah Inggris, Gorham’s Cave Complex juga dimasukkan. Di Turki, reruntuhan Ani juga mencuri perhatian. Dan di Yunani, situs arkeologi Philipi juga tak bisa ditinggalkan.
Lebih lengkapnya, berikut sembilan situs warisan dunia yang baru saja ditetapkan oleh UNESCO:
Philipi – Yunani
Terletak di kaki sebuah akropolis di Makedonia Timur dan Thrace, Philipi adalah sebuah kota bertembok yang didirikan pada 356 SM oleh raja Makedonia King Philip II. Dilengkapi dengan teater, kuil, dan ruang pertemuan, bangunan ini dianggap sebagai Roma versi yang lebih kecil. Sisa-sisa basilika masih bisa kita temukan saat ini.
Reruntuhan Ani — Turki
Berada di sebuah dataran tinggi di timur laut Turki dekat Armenia, kota abad pertengahan Ani dibangun di atas dinasi Kristen dan Islam secara berturut-turut. Kota ini memiliki masa kejayaan pada abad 10-11. Kota ini juga disebut sebagai bagian dari Jalur Sutra, tapi gempa dan invasi Mongol meluluhlantakkan kota ini. Meski demikian, dari sisa-sisa bangunannya, kita bisa belajar banyak tentang arsitektur abad 7-13.
Kompleks Gua Gorham – Gibraltar, Inggris
Empat gua yang berada di Karang Gibraltar adalah sispanan kekayaan arkeologis dan paleontologis yang mengantarkan kita pada kehidupan Neanderthal di wilayah ini.
Saluran air Qanat – Iran
Just inscribed as @UNESCO #WorldHeritage Site: Persian Qanat #Iran Watch Live: https://t.co/q467UEXHuT … pic.twitter.com/S7XVSJHyva
— UNESCO (@UNESCO) July 15, 2016
Sistem saluran air Qanat, pada masanya, telah membantu kehidupan masyarakat di area yang cukup kering, baik untuk bertani atau mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR