Pentingnya pendidikan anak-anak
Pada masa memulai usaha saya itu, Fred, anak sulung saya, berusia sembilan bulan. Lorraine dan saya mempunyai dua anak lagi, yaitu seorang putra yang kami namai Courtney dan seorang putri, Juliette. Selama itu Lorraine menyibukkan diri mengurus anak-anak kami. Keluarga Cina di AS selalu menekankan prestasi sekolah yang tinggi, maka Lorraine mengawasi pelajaran dengan saksama.
Lorraine berpendapat sekolah negeri dekat rumah kami kurang mutunya. Kami sepakat menyekolahkan Fred di sekolah Swasta Shady Hill School di Cambridge, walaupun uang sekolahnya AS$ 800 setahun, yaitu AS$ 200 lebih banyak dari pada uang yang saya miliki pada saat memulai membangun Wang Laboratories. Ketika itu tahun 1953 dan saya masih tetap harus mengetatkan ikat pinggang.
Walaupun kami sangat memperhatikan pendidikan anak-anak kami, namun kami tidak mau menggiring mereka ke suatu tujuan yang kami tentukan. Kami tidak memaksa belajar kebudayaan Cina umpamanya, walaupun kami tidak mau mereka melupakan nenek moyang. Kami juga tidak mau mengungkung atau membuat mereka patuh secara membuta. Betapapun juga mereka itu hidup di Amerika yang memerlukan kebebasan. Independen, itulah ciri yang ingin kami pupuk pada mereka.
Pada saat Fred lahir, Lorraine dan saya masih berkewargangaraan RRC (yang bermusuhan dengan AS). Pertengahan tahun '50-an RRC mempertimbangkan kebijaksanaan meminta mantan mahasiswa mereka yang belajar di AS setelah revolusi dipulangkan. Kami dihubungi para pejabat AS yang menawarkan kesempatan untuk menjadi warga Negara AS. Maka tanggal 18 April 1955 Lorraine dan saya menjadi WN Amerika dengan naturalisasi. Fred langsung menjadi warga negara AS sebab ia lahir di AS.
Hati-hati tetapi optimis
Pada masa itu saya tidak punya ambisi untuk membuat komputer. Mungkin kalau ada uangnya saya mau juga, namun masa itu saya tak mau orang luar membiayai saya, sebab nanti saya repot karena harus mempertanggungjawabkan setiap tindakan saya kepada investor.
Alat apa pun yang saya buat, tujuannya memudahkan para ilmuwan yang kerjanya menghitung, menyimpan, dan menganalisis informasi. Saya berusaha mengetahui apa saja yang mereka perbuat dan apakah saya bisa menciptakan alat untuk membantu mereka. Saya memang senang mendesain dan menciptakan pelbagai mesin digital elektronik. Sebagian besar terbukti tidak praktis, sebagian lagi cuma menghiasi buku catatan saya. Skala kerja saya yang saat itu masih kecil memungkinkan saya membuat kesalahan tanpa mengakibatkan bencana bagi perusahaan. Saya bersikap hati-hati tapi optimis. Sampai sekarang.
Bulan Desember 1951 saya mendapat kesempatan mendemonstrasikan penemuan-penemuan saya kepada umum di pameran dagang. Stan saya yang cuma terdiri atas satu meja cukup banyak menarik pengunjung. Pameran itu ternyata mendatangkan pesanan-pesanan, sehingga saya memutuskan untuk ikut pameran-pameran lagi. Untuk menambah penghasilan, saya juga memberikan ceramah-ceramah yang honornya AS$ 12 per ceramah.
Makin lama saya makin sering mendapatkan kontrak untuk merancang peralatan digital khusus. Banyak proyek itu merupakan subkontrak dari dana bantuan yang diberikan pemerintah. Saya pun memerlukan tambahan tenaga maka saya mulai mengupah para mahasiswa.
Bukan berarti semuanya berjalan dengan lancar. Intimidasi yang dijalankan IBM harus saya hadapi dengan tabah bersama pengacara saya, Marty Kirkpatrick. Namun, saya selalu menganggap kesalahan dalam bisnis maupun teknologi sebagai hal yang tidak bisa dihindarkan, yang harus dianggap sebagai umpan balik berharga untuk menemukan jalan yang benar, asal saja jangan mengancam masa depan. Kalau ingin maju, kita harus menanggung risiko untuk kalah. Lagi pula saya bukan orang yang menyesali masa lalu. Kalau sampai terjadi juga kesalahan, yang bisa dilakukan ialah memperkecil kerugian.
Saya sih luwes saja terhadap apa yang dikerjakan karyawan dan bagaimana cara ia mengerjakannya. Mereka juga boleh pindah dari posisi satu ke posisi lain dengan mudah. Biarlah kekuatan mereka tampak. Mereka boleh mengemukakan pendapat dan boleh maju tak peduli apapun asalnya. Saat ini di Wang Laboratories terdapat lebih dari seorang wakil presiden direktur yang asalnya sekretaris atau asisten.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR