Sementara itu, Apple gagal mendapatkan pengembang eksternal untuk mengimbangi Microsoft. Keseimbangan kekuasaan pun bergeser ke arah Microsoft.
Gates mengajukan permintaan yang berat. Sebagai imbalan dari memberikan aplikasi baru Microsoft, ia meminta hak untuk menggunakan OS Mac, terutama elemen-elemen yang mengidentifikasi graphic user interface (GUI)-nya. Jika Apple tidak memberika izin tersebut pada Microsoft, maka Gates akan menahan aplikasinya. Menghadapi situasi yang pelik ini, Apple menyerah, dan memperbolehkan Microsoft untuk menggunakan harta Apple yang berharga tersebut.
Itu adalah salah satu keputusan fatal yang dibuat Apple. Microsoft kemudian memanfaatkan harta berharga itu untuk menciptakan produk yang diberi nama "Windows 1.0", sebuah OS yang segera mengundang kecuriagaan karena mirip dengan "windows” Mac, hanya saja lebih bagus.
Apple menuntut Microsoft, tapi pengadilan memihak argumen Microsoft bahwa Windows adalah sebuah aplikasi, bukan sistem operasi, dan raksasa dari Redmond ini telah mengantongi lisensi yang sah dari Apple untuk menggunakan GUI Apple dengan cara ini. Pelajaran yang diambil Apple saat itu, ketika Anda menyerahkan harta keluarga, ucapkan selamat tinggal.
Membangun fanatisme
Tahun 2004, terbit sebuah buku dengan judul yang menarik: The Cult of Mac-Sekte Mac. Sampul buku ini menggambarkan foto yang memperlihatkan bagian belakang kepala seorang pria yang hampir botak. Rambut pria itu dicukur sangat pendek, dengan gambar logo Apple yang sudah dikenal, buah apel yang baru saja dimakan segigit.
Tidak banyak produk lain yang menginspirasi untuk memberikan kesetiaan seperti Mac. Membangun fanatisme telah menjadi suatu produk sampingan yang didapatkan secara otomatis setiap konsumen membeli produk Apple. Ini juga merupakan hasil dari strategi perusahaan yang terencana dan sukses.
"Sekte Apple" kira-kira mulai menanamkan akarnya pada akhir tahun 1970-an, ketika perusahaan ini mulai menempelkan label Apple di setiap kotak Apple II yang dikirimkan. Tidak hanya satu label yang ditempelkan, tapi ada beberapa. Setiap label tersebut bisa ditempelkan di jendela kamar, di kaca belakang mobil, atau bahkan di gitar. Apple terus melakukan hal ini sampai pada tahun 1990-an.
Yang aneh adalah kenyataan bahwa hal ini berhasil dengan baik. Semua orang ternyata keranjingan menempelkan logo Apple di berbagai tempat. Hanya sedikit orang yang membuang label-label tersebut bersama kotak pembungkusnya. Ternyata banyak orang yang ingin menunjukkan hubungan kedekatan mereka dengan komputer yang memiliki gaya baru ini, "Apple II, komputer untuk kita semua."
Guy Kawasaki, yang bergabung dengan Apple pada tahun 1980-an, menjelaskan, Sekte Mac merupakan sekumpulan penggemar fanatik yang menjual Mac kepada komunitas konsumen. Mereka tidak menempelkan logo Apple di mobil mereka tapi mengajak orang lain melakukannya. Apple berhasil memanfaatkan mereka dengan cerdas. Hal ini adalah salah satu alasan mengapa Apple masih berjaya sampai saat ini.
Menjual gaya hidup
Apa sebenarnya yang dijual Apple?
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR