Ketika Presiden John Kennedy terbunuh di Dallas, Onassis yang sedang berada di Jerman cepat-cepat terbang ke Gedung Putih.
Jackie tidak mau bertemu siapa-siapa, tetapi setelah peristiwa itu Ari menjadi teman yang simpatik baginya.
Onassis pernah menerbangkan Jackie ke Palm Beach dengan pesawat jet pribadinya. Christina hadir juga di pesawat itu. Bulan berikutnya Onassis membawa Jackie dengan kapal pesiarnya ke Karibia. Kemudian Jackie termasuk salah seorang tamu yang ia jamu di New York. Tamu lainnya ialah penari balet termasyhur Dame Margot Fonteyn, Rudolph Nureyev, dan Christina.
Saat itu Christina sudah mencium bahwa ayahnya naksir janda presiden. Tentu saja ia tidak setuju. Begitu pula teman baik Onassis, Costa Gratsos. Menurut pendapat Gratsos, wanita itu membawa sial.
Alexander tidak curiga apa-apa, sebab ia selalu berusaha jauh-jauh dari ayahnya. Cuma ada satu orang yang menyokong Onassis, yaitu adiknya, Artemis.
Robert Kennedy meminta agar iparnya jangan membuat tindakan mencolok sebelum pemilihan presiden, tetapi ia keburu tewas ditembak pada bulan Juni 1967.
"Saya benci Amerika. Mereka membunuh-bunuhi Kennedy, berarti anak-anak saya merupakan sasaran nomor satu," kata Jackie pada seorang ajudan iparnya. "Saya ingin keluar dari negara ini."
Robert Kennedy yang dulu meminjamkan kekuatan dan rasa proporsional kepada Jackie, kini sudah tewas. Yang bisa ia mintai tolong cuma Aristotle Onassis. Ari dipanggil. Ia segera datang dengan jetnya, membawa Christina.
Christina berusaha memperburuk situasi dengan terus-menerus menempel pada ayahnya dan menunjukkan sikap sebal kepada semua orang.
Untuk gengsi
Alexander belum pernah bertemu dengan Jackie dan secara pribadi tidak berkeberatan. Cuma saja ia sewot karena baru diberi tahu dua hari sebelum pernikahan. Kata ayahnya, Jackie akan mengangkat gengsi mereka. Ia 'kan mencerminkan kelas tinggi yang berbudaya.
Setelah diberi tahu bahwa ayah mereka akan menikah dengan Jackie, Alexander dan Christina lantas keluar dari vila ayah mereka untuk ngebut di jalan-jalan Kota Athena selama berjam-jam.
Penulis | : | Agus Surono |
Editor | : | Agus Surono |
KOMENTAR