Intisari-Online.com - Alih-alih menguntungkan, jika tidak dikelola dengan baik bisnis bareng pasangan justru akan menjadi pemicu pertengkaran—terlebih jika sudah berurusan dengan uang. Meski demikian, pada dasarnya, berbisnis model begini adalah sesuatu yang mengasyikkan.
Tejasari, CFP dari Tatadana Independent Financial Planner, seperti dilansir dari Tabloid Nova, mempunya tip jitu berbisnis bareng suami/istri.
1. Tentukan jenis bisnis
Akan lebih menyenangkan jika bisnis ini berasal dari hobi yang sama. Misalnya, suami-istri suka mendesain baju maka akan membuka butik, atau suka naik gunung membuka bisnis menjual peralatan gunung, tenda misalnya.
2. Pembagian saham
Berbeda dengan bisnis yang dilakukan bersama teman, bisnis dengan pasangan biasanya tidak ketahuan berapa modal yang dikeluarkan. Kalau sama teman, akan ketahuan berapa masing-masing modal yang sudah dikeluarkan. Pembagian saham tergantung kesepakatan. Bisa 70-30, 60-40 atau 50-50. Biasanya harus ada yang lebih besar pembagiannya agar ada yang mengambil keputusan. Namun, menurut Teja aturan tersebut tidak mutlak terjadi.
Menurut Teja, harus dibedakan antara gaya di bisnis dan gaya di rumah. “Di rumah suami memang sebagai kepala keluarga. Namun, di bisnis pembagian saham dan haknya harus sama 50-50. Jadi, keputusan yang diambil adalah keputusan bersama, tidak ada yang lebih kuat, lemah, atau pengambil keputusan karena sama-sama kerja,” ujar Teja.
Pembagian saham ini juga berguna jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Perceraian, misalnya.
3. Siapa yang menjalankan
Pembagian kerja harus jelas, suami mengerjakan apa, istri menjalani apa. “Misalnya, istri mengurus keuangan, HRD, pegawai di toko, dan administrasi. Sementara suami mengurus barang, produksi barang dan penjualan,” tegas Teja.
4. Rekening perusahaan
Suami-istri harus memiliki rekening masing-masing, tapi juga harus ada rekening bisnis atau rekening perusahaan untuk keluar masuknya pengeluaran dan keuntungan. “Jika belum memiliki rekening perusahaan, buka saja rekening bersama. Misalnya, suami pegang ATM jadi tahu jumlah saldo, sementara istri pegang token untuk melakukan transfer. Sehingga dua-duanya punya akses yang sama.”
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR