Pelatih RRC juga mengalami kesulitan disiplin. Terutama pelatinggi Ludouya, "kuncup kedelai" tinggi Ludouya, "kuncup kedalai" seperti ia menyebut anak didiknya dengan penuh cinta kasih. Soalnya, dia seorang anak muda yang tahu apa yang dikehendaki. Bukan saja karena ia suka walkman dan Wiener Waltz.
Bulan Juli 1981 Zhu cedera dan harus menangguhkan berlatih selama empat bulan. Tiba-tiba ia enggan berolahraga, terus makan yang manis-manis dan ia menjadi gendut. Suatu komisi olahraga Shanghai terpaksa ikut campur dan mereka minta nasihat dari seorang psikiater.
Tidak lama kemudian berkat nasihat halus Zhu merasa bahwa ia harus melompat lebih tinggi lagi. "Saya merasa bahwa semua sudah beres ketika saya melihat dia berlatih dengan muka kesakitan pada suatu pagi," kata pelatih Hu.
"Kaus kakinya berlumuran darah, karena kakinya kena pecahan sesuatu, tetapi ia tidak mau berhenti berlatih."
Baca juga: Dulu Dianggap Hanya Buat Pesolek, Kini Sepeda Dibalapkan dalam Asian Games 2018
Petunjuk penting dalam majalah olahraga
Olahraga Cina "Baru" juga tidak bisa terhindar dari pertanda zaman "kapitalis", seperti penonton yang bikin onar dan cetusan chauvinisme. Beberapa waktu yang lalu setelah team bola volley wanita memenangkan kejuaraan dunia berpuluh ribu orang berbondong-bondong ke Lapangan Tien An Men, sehingga lalu lintas macet.
Mereka membakar kantung kertas. "Cina nomor satu," teriak anak-anak muda mabuk. Orang asing yang lewat diludahi.
"Aksi tidak berbudaya yang menurunkan harkat bangsa,'' tulis majalah olahraga Xin Tiyu (Kebudayaan olahraga baru) tentang peristiwa ini. Para pejabat partai malahan mengancam akan bertindak keras, andaikatan hal seperti itu terulang lagi.
Xin Tiyu merupakan satu dari lima mingguan RRC yang isinya khusus olahraga. Oplahnya total hampir enam juta eksemplar. Pemimpin redaksinya Hao Keqing, yang pada zaman Revolusi Kebudayaan harus menggembalakan babi.
Kini ia mencoba untuk sesedikit mungkin menyinggung aspek politik. "Segi politik toh tidak menarik siapa pun juga," katanya secara diplomatis.
Namun Hao mengakui bahwa kadang-kadang ada instruksi dari atas. Ketika di gambar kulit terus muncul olahragawati cantik ia diminta untuk mengganti dengan olahragawan. Soalnya, seks tidak boleh ikut "main".
Dalam salah satu nomornya terakhir ada artikel yang menunjukkan cara untuk menghilangkan gairah dengan sukses. Judul karangan itu: "Dengan gosokan air dingin melawan flu dan rangsangan tidak baik". •
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Februari 1984)
Baca juga: Yuk Coba 9 Cara Meningkatkan Stamina Tubuh Ala Atlet Asian Games
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR