Mungkin dengan nama mirip dia (Mabus-Malus), atau berkarakter seperti yang tersirat dalam nama ini. Soalnya, Malus dalam bahasa Latin berarti orang jahat.
Melihat kesesuaian dengan konteks zaman, pengertian jahat bisa berarti seorang teroris, tokoh pembangkang, atau pembawa panji ideologi oposisi.
Perekaan para ahli sekurang-kurangnya oleh Cheetam dan Hogue – sampai pada tokoh semacam almarhum Khomeini (yang disebut Nostradamus dalam Century II Quatrain 2 sebagai pemimpin di tanah pengasingan yang menjungkalkan pemimpin lain yang "berkepala biru"), Khaddafi (Nostradamus menjulukinya Pangeran Afrika), Abu Nidal, atau Abu Abbas yang bertanggungjawab atas pembajakan kapal pesiar Achille Lauro, tahun 1985.
Namun, melihat situasi Timur Tengah sepanas sekarang, Saddam Hussein masuk sebagai calon paling potensial.
Bahkan tanda-tandanya sudah dipelajari media massa Barat, tatkala minggu pertama bulan Juni 1990, Majalah US News and World Report menyajikan laporan utama tentang kekuatan Irak dengan menyebut Saddamsebagai "Manusia paling berbahaya di dunia".
Baca juga: Melalui Ramalan Jayabaya, Sultan Hamengku Buwono IX Sudah Memprediksi Datangnya Kemerdekaan RI
Benar saja; karena 2 bulan sesudah. itu, kapak invasi Saddam tertancap di Kuwait. Sejak itulah, krisis terburuk Timur Tengah membawa keprihdtinan ke seluruh dunia.
Semoga ramalan itu meleset
Segala yang telah berlalu akan terus bergulir bersama dengan putaran waktu. Timur Tengah nyatanya tak pernah sepi dari gejolak. Analisis politik dan militer, agaknya melihat bahaya yang sama dengan analisis para peramal.
Ketika laporan tentang kantung-kantung senjata memasukkan juga unsur senjata kimia, bunyi genderang perang makin terngiang.
Detak-detak bahaya semakin terasa. Ketika orang membuka kembali History of the Third World. War, ataupun menggabungkannya dengan tulisan lain dengan visi dan pendekatan lain semisal Patterns oi Prophecy karya Alan Vaughan (1984).
Baca juga: Ramalan: Tahun 2032 Indonesia Menjadi Kekuatan Ekonomi Nomor 10 Dunia
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Yoyok Prima Maulana |
KOMENTAR