Kalau dosisnya terlalu sedikit tubuh menolak pendatang baru, tetapi kalau terlalu keras “pertahanan" tubuh sendiri menjadi lumpuh dan infeksi yang paling sepele dapat mengakibatkan pasien meninggal.
Rupanya jantung yang ditaruh di dalam tubuh orang lain juga lebih cepat menjadi tua. Pengapuran pembuluh darah yang diderita oleh pasien Dr. Barnard, Blaiberg, cepat ‘menular’ kepada jantung baru. Padaihal jantung itu asalnya dari orang berusia 24 tahun.
Karena itu dokter pemindah jantung Dr. Nonnan Shumway, dari Universitas Stanford Kalifornia, lebih suka pasien di bawah 45 tahun, karena pengapuran pembuluhnya belum begitu hebat.
Sampai bulan Oktaber 1973 kelompok kerja Shumways sudah melakukan 62 pemindahan jantung dan 26 masih hidup. Dr. Barnard juga belajar di sana dulu.
Setiap bulan di rumah sakit Shumway empat sampai lima pasien menunggu donor jantung yang tepat, yang jaringannya paling mendekati milik si pasien. Mereka bisa menunggu sampai 300 hari.
Baca juga:Mantan Marinir Ini Bisa Menggerakan Tangannya Pascaoperasi Transplantasi Tangan dalam 4 Bulan
Tanpa transplantasi rata-rata pasien-pasien jantung itu hanya mempunyai kans hidup 30 hari. Kecermatannya mencari donor itulah yang menentukan sukses Shumway.
Kalau tahun 1968 persontase yang bisa hidup setahun 22 persen, tahun 1972 sudah naik menjadi 50 persen.
Perang melawan penolakan “jantung asing" oleh tubuh harus dimulai sebelum tanda-tanda pertama tampak, kata ahli bedah jantung Perancis Prof. Daniel Guilmet. Di Paris ia juga sudah mengembangkan suatu sistem “pemberitahuan":
Setiap dua jam diambil darah sipasien untuk diperiksa kemampuan menggumpalnya darah. Menurut Guilmet pertama-tama gejala penolakan tubuh ialah kalau pengentalan darah menjadi lamban terutama di bagian-bagian sambungan.
Jantung baru itu mula-mula akan mengalami infarkt sedikit-sedikit yang kemudian akan menjadi gangguan penyaluran darah yang serius sampai akhirnya pompa jantung macet.
Kalau gejala pertama semacam itu sudah muncul Guilmet menyarankan penggunaan kombinasi obat anti kental Heparin dengan kalsium.
(Seperti pernah dimuat di Majalah Intisari edisi Maret 1974)
Baca juga:Thomas Manning, Laki-laki Amerika Serikat Pertama yang Menerima Transplantasi Penis
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR