Bahkan sewaktu masih di S.M.P. Bandung, ia belajar yudo pada almarhum Battling Ong dan mencapai tingkat ban coklat. Latihan yudo ini temyata berpengaruh juga pada olahraganya kemudian, yaitu loncat indah, khususnya dalam keberanian berjumpalitan.
Tahun-tahun 1953-54 di Sala, kegemaran akan olahraga mulai berpusat di kolam renang, tapi masih belum bertujuan untuk mencapai prestasi setinggi mungkin, untuk menjadi juara.
Baru pada tahun 1959 Lanny beralih ke loncat-indah, atau dapat dikatakan bakatnya mulai diarahkan.
Masa cemerlang yang singkat
Latihan Lanny berloncat indah ditangani oleh M.Jasin dan pada permulaan itu terutama ditujukan pada Asian Games yang tahun 1962 akan dituanrumahi oleh Indonesia.
Baca juga: Yuk Coba 9 Cara Meningkatkan Stamina Tubuh Ala Atlet Asian Games
Sukses pertama yang nyata dicapai tahun 1961. Dalam P.O.N. VI di Bandung untuk nomor Papan 3 meter Lanny berhasil menggondol medali emas, antara lain mengalahkan Mien Brodjo yang pada waktu itu sudah tergolong peloncat indah kawakan.
Kemudian Lanny masuk T.C. Asian Games dan ikut try out ke Filipina dan Jepang.
Dalam Asian Games 1962 itu selain emas untuk papan 3 m Lanny menangkan perunggu untuk nomor Terjun Menara 10 meter. Sukses ini diulangi dalam Ganefo tahun 1963 di Jakarta, emas untuk papan 3 m dan perunggu untuk menara 10 m.
Dan nama Lanny Gumulya sebagai peloncat indah ayu tercatat untuk selamanya dalam sejarah olahraga Indonesia, bahkan telah menjadi salah satu harapan sebuah medali Olimpik 1964.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR