Bangka kapal itu tergeletak lebih dari 40 meter di bawah gelombang di lepas pantai selatan Korea Selatan dan operasi, yang semula dijadwalkan tahun lalu, telah dimundurkan beberapa kali karena cuaca buruk.
Diperkirakan bahwa sembilan mayat masih belum ditemukan mungkin terperangkap di dalam kapal yang tenggelam, dan mengangkat kapal secara utuh merupakan tuntutan utama dari keluarga korban.
Baca juga: (Video) Menelan Puluhan Nyawa, Inilah Tragedi Terbesar Rusia Sejak Runtuhnya Uni Soviet
“Saya seorang ibu yang sangat merindukan putrinya. Tolong doakan kami supaya kami bisa pulang bersama Eun-Hwa, ”kata Lee Keum-Hui, salah satu dari keluarga korban yang telah tinggal di rumah darurat di Paengmok, pelabuhan terdekat dengan bangkai kapal, sejak kecelakaan itu.
“Kami akan bersyukur jika Anda berdoa bersama kami sehingga korban terakhir yang tersisa dapat kembali ke keluarga mereka,” katanya.
Sementara keluarga korban lainnya hanya mampu berdiri di pulau terdekat, yang jaraknya sekitar satu mil dari bangkai.
"Jantungku berdegup kencang," kata ayah Jung Seong-Wook.
“Saya memiliki perasaan campur aduk yang tidak bisa saya ungkapkan. Saya juga agak takut. ”
Untuk menghormari para korban tragedi kapal Sewol, mereka menggunakan pita kuning dan juga memajang foto-foto korban, terutama foto-foto anak sekolah di pusat Seoul.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR