“Ketika sanitarium dibuka pertama kali, 100 persen isinya Friki … kami semua bersama,” tambahnya.
Baca juga: Guantanamo, Penjara CIA di Kuba yang Penuh Horor dan Bikin Musuh Bebuyutan AS Tak Bisa Berkutik
Masih menurut Vice, pada 1989, militer menyerahkan kendali sanitarium kepada Kementerian Kesehatan.
Dan di bawah metodologi progresif, para pasien yang tinggal di sana diperbolehkan mendengar dan memainkan alat musik, berpakaian sesuai selera, dan bersosialisasi dengan orang lain baik di dalam maupun di luar sanitarium.
“Kami menciptakan dunia kami sendiri di sana,” tambah Fuentas.
Kini, hampir seluruh sanitarium sudah ditutup. Kalaupun ada, fungsinya lebih untuk rawat jalan alih-alih tempat karantina.
Penulis | : | Moh. Habib Asyhad |
Editor | : | Moh. Habib Asyhad |
KOMENTAR