Sedangkan jimat menghilang yang ia yakini bewarna hitam berbentuk segitiga.
BACA JUGA:Mengerikan, Inilah Hukuman bagi Hakim di Persia Kuno yang Menerima Suap. Indonesia Mau Menirunya?
"Pelaku meyakini kalau jimat itu berfungsi. Tapi alhamdulilah ternyata tidak berfungsi kepada polisi," ujar Kapolda Sumsel.
Hengki sebelumnya tewas setelah satu butir peluru polisi menembus dadanya lantaran mencoba kabur saat akan ditangkap.
Bukan hanya Hengki, rekannya, Poniman (20) telah lebih dulu tewas di pistol petugas saat dilakukan penangkapan.
Komplotan Hengki ini merupakan pelaku atas tindak perampokan dan pembunuhan terhadap Tri Widyantoro, sopir taksi online.
Jasad Tri ditemukan tinggal tulang belulang di sebuah semak-semak di Kabupaten Banyuasin, Sumsel.
Selain Hengki dan Poniman, dua rekannya yang lain ditangkap dalam keadaan hidup.
Mereka adalah BayuIrmansyah (20) dilumpuhkan dengan tembakan sebanyak 10 lubang di kedua kakinya.
Seorang pelaku lagi, yakni Tyas Dryantama (19), yang merupakan mahasiswa Universitas Sriwijaya menyerahkan diri setelah mendapatkan imbauan dari Kapolda Sumsel.
(Aji YK Putra)
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sebelum Tembak Mati Pembunuh Sopir Taksi "Online", Polisi Shalat Tahajud karena Pelaku Punya Jimat")
Penulis | : | Masrurroh Ummu Kulsum |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR