Intisari-Online.com – Prospek akan mengunjungi kuil dewa Surya atau Surya Deul di Konarka (Konarak) memang menarik. Lebih-lebih kalau suidah lama kita mendengar nama kuil di negara bagian Orissa, India Timur ini.
Sekalipun kita buta sejarah atau seni area misalnya, Konarka tetap mempunyai daya tarik. Jadi waiaupun saya berkunjung ke sana resminya untuk menambah pengetahuan tentang seni area dan sejarah arsitektur kuno India, mau tak mau masih ada juga rasa sensasi yang menyelinap ke kalbu.
Mengapa? Tidak lain sebab kuil India yang porno. Lainnya yang sangat terkenal ialah Kajuraho di India Tengah.
Waktu kami berangkat dari kota Bhubaneswar, ibukota negara Orissa, hari masih pagi. Udara Bhubaneswar cukup sejuk, hampir seperti Bogor, meskipun tak nampak pegunungan.
Tetapi kami berangkat agak pagi sebab kewatir hari menjadi terlalu panas di Konarak nanti, meskipun letaknya tak terlalu jauh, sekitar 60 km sebelah selatan kota itu. Dan hari cerah pagrfitu, berbeda dengan kemarin dan beberapa hari lalu waktu seluruh negara itu dicurahi hujan terus menerus disertai angin ribut.
Akibat badai dan hujan masih terlihat di mana-mana di dalam perjalanan ke Konarka. Pemandangan di tepi jalan hampir tak berbeda dengan di Indonesia : di mana-mana terlihat sawah, rumah beratap rumbai dan tumbuh-tumbuhan yang mirip dengan vegetasi dipedesaan Indonesia.
Di banyak tempat sawah-sawah di genangi air bah akibat hujan lebat yang lalu, untung tak ada jalan yang tergenang atau jembatan putus. Beda rumah-rumah desa di daerah itu dengan rumah desa kita ialah bahwa kebanyakan dindingnya dibuat dari tanah liat.
Jalan raya cukup lenggang : tak banyak kendaraan bermotor kecuali satu dua bis antar kota atau truck pengangkut barang.
Dengan jalan aspal yang terpelihara cukup baik dan kurang lalulintasnya itu kami tak memerlukan waktu lama untuk mencapai Puri, sebuah kota kecil di pantai yang digulungi ombak Teluk BenggaJa.
Source | : | intisari |
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR