Intisari-Online.com – Baru-baru ini sebuah retakan besar, yang membentang beberapa kilometer, tiba-tiba muncul di Kenya barat daya.
Retakan yang terus tumbuh tersebut menyebabkan bagian dari jalan raya Nairobi-Narok runtuh dan disertai dengan aktivitas seismik di daerah tersebut.
Tidak hanya itu, retakan tersebut juga telah membentang di sepanjang Ethiopia, Kenya, dan Tanzania.
(Baca juga: Bukan Orang Eropa Atau Amerika, Orang Terkaya Dalam Sejarah adalah Orang Afrika, Mansa Musa Namanya)
(Baca juga: Operasi Bertram: ketika Pasukan Inggris Melakukan Tipuan Perang untuk Mengecoh Nazi Jerman di Front Afrika)
A crack that opened up in Kenya’s Rift Valley, damaging a section of the Narok-Nairobi highway, is still growing... pic.twitter.com/T5YocDauYj
— BBC (@BBC) March 26, 2018
Mengapa retakan terjadi?
Dilansir dari sciencealert.com, ketika litosfer tunduk pada gaya ekstensional horizontal maka ia akan meregang, menjadi lebih tipis.
Akhirnya, itu akan pecah, yang mengarah ke pembentukan retakan.
Proses ini disertai dengan manifestasi permukaan di sepanjang area retakan dalam bentuk vulkanisme dan aktivitas seismik.
Keretakan adalah tahap awal dari perpecahan benua dan, jika berhasil, dapat mengarah pada pembentukan cekungan samudra baru.
Contoh tempat di Bumi di mana hal ini telah terjadi adalah Samudra Atlantik Selatan, yang dihasilkan dari putusnya Amerika Selatan dan Afrika sekitar 138 juta tahun yang lalu.
(Baca juga: Cricetomys, Tikus Afrika Raksasa yang Selamatkan Banyak Nyawa Manusia Setelah Menjadi Pencari Ranjau)
Jika terus berlanjut, apakah benua Afrika akan terbagi dua?
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR