Intisari-Online.com – Kepala Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Mayjen TNI dokter Terawan Agus Putranto baru saja diberhentikan oleh IDI.
Belum ada alasan yang jelas mengapa IDI memberhentikan dokter yang terkenal dengan praktik ‘cuci otak’-nya tersebut.
Namun, tidak sedikit yang menduga hal ini disebabkan oleh metode ‘cuci otak’ yang diklaim dapat menyembuhkan stroke tersebut.
Memang seperti apakah metode tersebut? Simak ulasannya berikut ini, seperti dimuat di Majalah Intisari edisi Januari 2013.
(Baca juga: 11 Tahun Menikah Tanpa Berhubungan Intim, Pasangan Berberat Badan Ekstrem Ini Akhirnya Lakukan Ini!)
--
Penanganan stroke dengan metode intervensi neuroradiologi yang dikembangkan oleh dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K) RI dan tim di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, belum sepenuhnya diakui kalangan kedokteran Tanah Air.
Tapi melihat tingginya angka keberhasilannya dalam menanggulangi stroke, bahkan pulih total selama masih dalam batas waktu kesembuhan, seorang rekan menjalaninya untuk pencegahan, sebelum stroke menyerang. Berikut ini kisahnya.
Kesempatan itu datang selewat saya menginjak usia 51 tahun. Kondisi fisik saya relatif baik. Kecuali saat bayi, saya tidak pernah dirawat di rumah sakit.
(Baca juga: Pantas Jasad-jasad 'Abadi' para Pendaki Everest Terlihat Memilukan, Ternyata 13 Hal Ini Yang Terjadi)
Saya tahu bahwa pening kepala yang sering menimpa (biasanya sore hari) adalah pertanda stres terhadap pekerjaan – karena selalu hilang sendiri ketika saya sampai di rumah.
Saya juga tahu bahwa itu juga disebabkan oleh tensi saya yang dua tahun belakangan cenderung meningkat 10 poin, baik angka bawah maupun angka atasnya.
Dokter belum menyarankan saya meminum obat pengontrol tekanan darah, tapi mengharuskan saya olahraga (rutin, minimal dua kali seminggu).
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR