Intisari-online.com - Terletak di sebuah lembah tersembunyi di Shikoku, Jepang, desa ini bernama Nagoro.
Nagoro adalah sebuah permukiman yang jauh dari keramaian dan kehidupan modern. Sejak lama sebagian penduduk telah meninggalkan kampung tersebut.
Sementara yang tersisa meninggal dunia karena terbatasnya sarana di kampung tersebut, dan tidak adanya toko lokal.
Hal inilah mungkin yang menjadi alasan beberapa penduduk untuk meninggalkan kampung tercintanya tersebut dan mencari kehidupan yang lebih baik.
BACA JUGA : (Foto) Usai Menyantap Induknya, Singa Ini Lakukan Hal Tak Terduga pada Seekor Bayi Kera
BACA JUGA : 'Partikel Tuhan', Penemuan Gila yang Menurut Stephen Hawking Bisa Memicu Kiamat
Setelah penduduknya meninggal tak ada lagi yang mengisi kekosongan kampung tersebut, terbengkelai dan peradaban kampung Nagoro perlahan menyusut.
Lalu, salah satu seorang penduduk lokal kembali beberapa tahun lalu. Perempuan bernama Ayano Tsukimi itu ingin melihat kampung halamananya Nagoro.
Namun, ia dihadapkan dengan kekosongan, suasana kampung yang telah mati.
Untuk mengisi kekosongan tersebut, Tsukimi membuat boneka untuk mewakili masing-masing rumah, yang telah ditinggalkan oleh penduduk yang telah meninggal.
BACA JUGA : Inilah Kisah Lain dari Dyah Putri Utami, Pengantin Baru yang Tuliskan 'Suamiku Selamat Jalan'
Sekitar 350 boneka raksasa, sekarang berada di dalam dan di sekitar Nagoro, menggantikan mereka yang meninggal atau pergi dari desa beberapa tahun lalu.
Lalu, setelah boneka tersebut dipasanag, sebuah video dokumenter muncul dan berjudul The Valley Of Doll, dimana seorang pria bernama Fritz Schumann mengeksplorasi dunia Tsukimi.
Source | : | The Verge |
Penulis | : | Editorial Grid |
Editor | : | Editorial Grid |
KOMENTAR