Ia bercerita, orang-orang yang datang selalu bilang: “Wow, anda benar-benar suka kelinci”. Namun, ia dan Steve selalu menjawab: “Bukan, kami cinta satu sama lain.”
(Baca juga: Demi bertahan Hidup, Bus Malam Lebih Mewah Dari Pesawat, Kemewahan Kabinnya Bikin Takjub!)
Dilansir dari situs Mail Online, berhari-hari sebelum museum resmi dibuka, pasangan suami istri itu mengatur koleksi mereka yang begitu mengesankan. Mereka membuka sebuah toko suvenir bertema kelinci di toko sepeda milik Steve.
Toko suvenir kelinci itu mengesankan para pengunjung toko. Hal itu mendorong Steve dan Candace membuka rumah mereka di Pasadena yang bertema kelinci untuk pengunjung pada Maret 1998.
Pada saat itu mereka memiliki sekitar 7.000 benda bertema kelinci. Dengan bertambahnya koleksi, akhirnya mereka pindah ke rumah yang lebih besar di Altadena, di samping toko sepeda milik Steve, Open Road Bicycle.
Kini, koleksi benda kelinci itu sudah mencapai 35.000 buah. Candace dan Steve pernah tercatat dalam Guinness World Record sebagai pemilik benda bertema kelinci terbanyak di dunia pada 1999 dengan jumlah 8.437 buah.
(Baca juga: Kecanduan Seks dari Kecil Membuat Wanita Ini Hampir Bunuh Diri, Lalu Sebuah Jalan Mengubah Segalanya)
“Kami bahkan punya kelinci antik yang berusia 2.000 tahun. Kami juga punya mainan kelinci yang terbuat dari debu letusan Gunung St. Helena dan dari sabun batangan Ivory,” cerita Candace.
Diantara banyaknya koleksi itu, merek juga punya tiga ekor kelinci sungguhan. Hewan-hewan itu berloncatan di sepanjang lorong museum dengan diawasi pemiliknya.
“Kami yakin memelihara mereka untuk diperlihatkan kepada orang-orang. Inilah koleksi kami yang sesungguhnya,” kata Steve.
Candace menambahkan, di museum sejarah alam ada coyote, gajah, dan dinosaurus, jadi di Museum Kelinci ada kelinci sungguhan yang telah diawetkan dipertujukkan.
“Kami beruntung punya kaki kelinci, mainan dengan bulu kelinci, sebuah jaket dari bulu kelinci yang dibuat dari 30-40 ekor kelinci, cukup menyeramkan,” kata Candace.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR