Ancaman pemisahan itu merupakan reaksi terhadap politik pengakhiran perbudakan oleh Presiden Abraham Lincoln.
(Baca juga: (Foto) Ternyata Amerika Serikat Pernah Mengalami Krisis Ekonomi yang Sangat Parah, 7 Foto Ini Buktinya)
Namun jika disuruh pilih antara kesatuan AS (Union) atau negara bagiannya yang termasuk Selatan, maka Lee tegas menyatakan kesetiaannya pertama adalah untuk Virginia.
Lee berharap sekali bahwa situasi di AS tidak akan mengarah kepada keharusan soal pilihan loyalitas tadi.
Maret 1861, dia dipanggil ke Washington, diangkat sebagai kolonel pada Divisi Kavaleri Pertama.
Lee tampaknya memang sedang dipersiapkan untuk memegang komando senior manakala perang sampai pecah.
Bulan berikutnya dia resmi ditawari memegang komando lapangan US Army, namun Lee menolak dan terus terang mengatakan dia tidak sanggup apabila harus mengangkat senjata terhadap negara-negara bagian Selatan.
Atasannya menganjurkan Lee untuk mengundurkan diri saja sebagai jalan keluar yang terhormat.
Tatkala negara bagiannya, Virginia bergabung ikut Selatan dan memisahkan diri dari Utara, maka kabar itu pun mempertegas sikapnya untuk mengundurkan diri resmi dari US Army.
Begitu mundur, Robert Lee diangkat sebagai panglima pasukan Virginia, pangkatnya dinaikkan menjadi Jenderal serta ditunjuk sebagai penasihat Presiden Jefferson Davis dari Konfederasi Selatan.
(Baca juga: Habiskan Dana Triliunan Rupiah, Satellit Mata-mata Zuma Milik Amerika Serikat Malah Gagal Diluncurkan)
Kesuksesan Lee tercapai tatkala dia berhasil mengalahkan pasukan Utara pimpinan Jenderal George McClellan dalam pertempuran hebat tujuh hari di Malvern Hill.
Penulis | : | Mentari DP |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR