Intisari-Online.com - Ttongsul sebagai minuman tradisional Korea pasti asing di telinga masyarakat, bahkan mungkin di Korea sendiri.
Minuman beralkohol dengan fungsi obat ini agak berbeda dengan anggur atau arak yan lainnya, karena bahan utamanya yang terdiri dari fermentasi kotoran anak-anak manusia.
Minuman yang tidak menggugah selera ini tidak dinikmati secara luas di Korea Selatan.
Bahkan diyakini telah punah pada tahun 1960-an, padahal minuman ini diklaim mampu sembuhkan tulang yang patah dan epilepsi.
Dilansir dari Daily Mail, Dr Lee Chang Soo adalah orang terakhir yang mengetahui cara membuat Ttongsul.
Dia mengatakan resep ini merupakan warisan dari berabad-abad silam di Korea Kuno.
"Saya merasa sedih bahwa kotoran manusia tidak lagi digunakan sebagai obat tradisional," ungkapnya.
Sementara untuk kotoran manusia yang dipakai hanyalah dari anak-anak sekitar berusia enam tahun, yang Dr Soo klaim tidak berbau dan 'murni.'
Dia juga mengatakan bahwa sementara orang patah tulang mungkin dirawat di rumah sakit selama 20 hari, Ttongsul dapat menyembuhkannya dalam separuh waktu.
Ttongsul dibuat dengan memfermentasi air dengan kotoran anak-anak di dalam panci.
Setelah sehari, nasi dan ragi direbus kemudian dicampur bersama.
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Muflika Nur Fuaddah |
KOMENTAR