Dibutuhkan mata yang terlatih untuk melihat masalah rumah yang tidak tampak oleh mata biasa. Kita juga harus ikut untuk memeriksa dan mengajukan pertanyaan tentang noda air, bau aneh, dan lainnya.
Loden mengingatkan bahwa selalu ada cacat laten yang tidak dilihat inspektur. Kita juga harus memeriksa kondisi tanah dan fondasi rumah.
(Baca juga: Tips Membeli Rumah Bebas Banjir)
7. Bertanya di saat yang tidak tepat
Penjual akan memelih menjual rumah pada orang yang benar-benar terlihat menyukainya. Kebanyakan dari kita tidak sadar ketika mereka diwawancara oleh broker atau perantara.
Jika kita mengeluah maka itu akan membuat kesan pertama yang buruk. Memang penting untuk menanyakan retak dan hewan pengerat potensial di sekitar rumah.
Namun, kita tidak harus terpaku pada hal ini sambil melihat-lihat rumah. Simpan pertanyaan untuk broker yang akan membantu kita melakukan kesepakatan setelah tur rumah.
8. Menganggap rumah adalah investasi
Banyak pembeli rumah pertama kali menginvestasikan tabungan ke dalam rumah. Berharap menghasilkan keuntungan yang menjanjikan enam atau tujuh tahun ke depan.
Untuk tingkat tertentu, menyewakan rumah memang menjadi sebuah aset. Tetapi ketika rumah itu ditinggali oleh Anda sendiri, bersiaplah untuk biaya pemeliharaan yang tak terlihat.
“Saya belum pernah memanggil tukang pila karena reksadana mulai bocor,” kata Art Carden, asisten profesor ekonomi di Samford University Brock School of Business.
(Baca juga: Indonesia Jadi Negara Tujuan Investasi Terbaik di Dunia Tahun 2018. Apa Sih Istimewanya?)
Penulis | : | Moh Habib Asyhad |
Editor | : | Moh Habib Asyhad |
KOMENTAR