Dengan informasi itu, ia mengatakan, "Hampir selalu mungkin untuk memprediksi cuaca dalam satu atau dua hari di muka dengan keakuratan yang wajar." Sayang sekali, praktiknya bukan hal yang mudah dilakukan.
Memantau cuaca
Pada 1854, sebuah kapal perang Prancis dan 38 kapal dagang tenggelam akibat diterjang badai dahsyat di lepas pantai pelabuhan Balaklava, Krim. Pemerintah Prancis menugasi Urbain-Jean-Joseph Leverrier, direktur Observasi Paris, untuk menyelidiki kasus itu.
Berdasarkan catatan meteorologis, diketahui bahwa badai itu sudah ada dua hari sebelum terjadi bencana itu dan sudah melanda Eropa dari bagian barat laut hingga tenggara.
Seandainya sistem pemantau pergerakan badai dipasang, kapal-kapal tersebut pasti dapat diberi peringatan secara dini. Temuan ini membawa mereka pada kesadaran baru. Didirikanlah pusat pelayanan peringatan badai nasional di Prancis.
Meteorologi modern pun lahir.
Para ilmuwan pun membutuhkan cara cepat untuk menerima data cuaca dari berbagai lokasi lain. Dan, telegram yang waktu itu baru ditemukan oleh Samuel Morse adalah jawabannya. Ini memudahkan Observasi Paris menerbitkan peta cuaca pertama dalam format modern pada 1863. Pada 1872, Kantor Meteorologi Inggris juga melakukan hal yang sama.
Semakin banyak memperoleh data, semakin pahamlah meteorolog tentang kompleksitas cuaca. Sarana grafis dikembangkan, sehingga peta cuaca dapat menyampaikan lebih banyak informasi.
Isobar, misalnya, adalah garis-garis yang digambarkan untuk menghubungkan titik-titik bertekanan barometris sama. Isoterm menghubungkan lokasi-lokasi yang memiliki temperatur sama.
Peta cuaca juga menggunakan lambang-lambang penunjuk arah dan kekuatan angin, serta garis-garis yang menggambarkan pertemuan massa udara hangat dan dingin.
Perlengkapan canggih juga dikembangkah. Sekarang ini, ratusan stasiun cuaca di dunia meluncurkan balon yang membawa radiosonde – pengukur kondisi atmosfer – dan kemudian mengirimkan kembali informasi Itu melalui gelombang radio.
Radar pun digunakan. Dengan memantulkan gelombang radio ke tetesan hujan dan partikel es di awan, meteorolog dapat memantau pergerakan badai.
Penulis | : | Ade Sulaeman |
Editor | : | Ade Sulaeman |
KOMENTAR