Meskipun catatan tentang jumlah pasti orang yang bersama Musa dalam pelayaran itu tak disebutkan, konvoi besar yang menemani Musa terlihat berbaris bersama unta dan kuda membawa ratusan pon emas.
BACA JUGA : Hati-hati! Tiga Merek Sarden Ini Mengandung Cacing, BPOM Minta Ditarik dari Peredaran
Tentu saja hal itu menarik perhatian bagi masayarakat yang menyaksikan konvoi besar itu dan kisah yang ditinggalkan kaisar Mali tersebut masih bergema hingga satu dekade, ketika dirinya menyambangi Mesir.
Sampai di kota Kairo Mesir Musa disambut oleh para tentara dan bawahan penguasa Kairo Al-Malik Al-Nasir, namun ketika ia di undang untuk bertemu dengan sesama raja ia menolak karena Musa hanya lewat untuk ziarah menuju Mekkah.
Para penonton dan orang-orang mesir yang juga menyebutkan demikian untuk bertemu dengan Al-Nasir dan mencium kaki dan tangannya.
Meski menolak untuk mencium kaki Nasir, musa akhirnya mau menemuinya dan hanya menyapanya meski setelahnya Nasir menawarkan sebuah penginapan kepada Musa.
BACA JUGA : Tanpa Operasi Plastik, Beginilah Transformasi Menakjubkan Seorang Wanita Hingga Bikin Pangling
Saat melintasi pasar Kairo hingga kantor-kantor kerajaan Musa melihat orang-orang miskin di sekitar jalanan, Musa yang murah hati lalu meninggalkan barangnya yang penuh dengan emas.
Meski terlihat baik dampak yang terjadi setelahnya mengerikan, kelimpahan emas yang diberikan Musa memberikan dampak negatif bagi ekonomi Negara.
Akibatnya emas menjadi barang yang murah dan hal tersebut menyusutkan harga logam mulia tersebut, hingga ekonomi Mesir mendapat pukulan besar dan butuh waktu 12 tahun untuk pulih kembali.
Kiasah lain juga disebutkan ketika Musa melewati beberapa wilayah seperti Gambia, Guinea, Niger, Nigeria, Chad, dan Mauritania, di samping Mali. Salah satunya Gao yang saat ini menjadi Senegal, setelah menunaikan ibadah haji Musa membangun masjid di tempat tersebut.
Kekayaan dan pengaruh Musa meneyabr luas hingga luar Afrika setelah pelayarannya ke Mekah, kisah tentang kemurahan hatinya berlanjut hingga kematiannya terjadi antara tahun 1332 dan 1337. ( Afif Khoirul M)
Source | : | history.com |
Penulis | : | Editorial Grid |
Editor | : | Editorial Grid |
KOMENTAR