Mengganggu kesehatan
Menggunakan air yang mengandung bahan kimia beracun bisa berakibat buruk bagi kesehatan. Dampak yang ditimbulkannya memang langsung terasa, melainkan baru terlihat setelah orang mengonsumsinya dalam jangka waktu lama.
Menurut Dr. Ir. Latifah K. Darusman, MS, dari Pusat Studi Biofarmaka IPB kepada Tabloid Rumah (VIII, 2010), air yang mengandung zat besi terlalu tinggi, jika dikonsumsi terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan ginjal dan gigi.
Sedangkan timbal (Pb) dan merkuri (Hg), selain dapat merusak ginjal juga dapat mengakibatkan anemia, kerusakan hati, dan terganggunya fungsi otak.
Air yang mengandung bibit penyakit juga dapat menyebabkan orang yang mengonsumsinya dalam jangka pendek mengalami muntaber, diare, kolera, tifus, dan disentri.
Di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan, menurut Arie Herlambang, masalah air yang paling banyak ditemui adalah kandungan zat besi (Fe) dan mangan (Mn) yang cukup tinggi.
Air yang kandungan Fe-nya cukup tinggi cirinya adalah awalnya terlihat jernih, tapi setelah didiamkan 2-3 hari akan berubah menjadi kuning. Bahkan bisa sampai meninggalkan noda kuning pada wadahnya seperti bak mandi, ember, dsb.
Sedangkan jika Mn yang tinggi, noda yang ditinggalkan berwarna merah gelap seperti tembaga.
Masalah air dan cirinya
Air yang diperoleh dari dalam tanah maupun PAM sering bermasalah dan tidak memenuhi syarat sebagai air bersih. Dr. Ir. Arie Herlambang, Msi dari BPPT menjelaskan beberapa ciri masalah air.
Ciri-ciri Air berubah jadi kuning setelah 2-3 hari didiamkan di udara terbuka | Masalah Mengandung zat besi (Fe) yang cukup tinggi
Popular |
KOMENTAR