Advertorial
Intisari-online.com - Sebuah fenomena aneh terjadi tepatnya di tengah hutan Amazon, bahkan fenomena ini membuat para ahli kebingungan.
Mengutip dari Daily Mirror pada Minggu (24/2/2019), seekor ikan paus bungkuk ditemukan mati di tengah hutan Amazon.
Padahal, habitat asli ikan ini adalah di lautan, yang letaknya sangat jauh dari lokasi di mana ikan ini ditemukan.
Ikan berbobot 10 ton ini ditemukan di semak belukan, di pulau Marajo, Brazil, di mulut pantai sungai Amazon.
Baca Juga : 10 Manfaat Jepan alias Labu Siam yang Jarang Diketahui. Salah Satunya Bisa Tingkatkan Fungsi Otak, Lo!
Para Ilmuwan meyakini bahwa, mamalia ini mungkin mendarat di daerah hutan setelah laut lepas dan gelombang pasang yang melemparkannya ke daratan.
Dirlene Silva, dari departemen kesehatan, sanitasi dan lingkungan (Semma) mengatakan, "Kami menemukan paus ini, karena keberadaan burung pemangsa bangkai."
"Burung ini terlihat berputar-putar di atas bangkai, yang ditemukan di tengah hutan, di antara semak-semak belukar," lanjutnya.
Kini, hewan ini sedang dalam penelitian. Ahli biologi dari Institut Bicho D'agua telah dipanggil untuk mengumpulkan sampel forensik untuk mengetahui penyebab kematian hewan ini.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Mereka menyakini bahwa, hewan ini mati kemudian dibawa oleh gelombang besar ke lokasi yang tidak wajar.
Menurut catatan dari ahli biologi, menjelaskan bahwa, biasanya paus bungkuk melakukan perjalanan ke utara.
"Kami percaya, hewan ini telah pergi ke utara bersama induknya, dan mungkin tersesat atau berpisah selama siklus migrasi antar benua," jelasnya.
Para peneliti mengatakan, karena tidak ada alasan yang jelas mengapa hewan ini meninggal, hanya otopsi yang mungkin akan mengungkap kematian hewan ini.
Rencananya, para ilmuwan, akan membedah bangkai hewan ini untuk mengumpulkan parasit dan bukti dari otot yang akan dikirim untuk analisis penyakit.
Baca Juga : Beginilah Penampakan Kebun Ganja Senilai Rp19 Milliar yang Tersembunyi di Dasar Bumi
Dipercayai bahwa, binatang ini terdampar dan mungkin telah berada di sana selama beberapa hari sebelum ditemukan.
Bahkan, lokasi ditemukan bangkai ini juga tidak wajar karena sulit untuk dijangkau dan butuh upaya untuk sampai ke lokasi ditemukannya bangkai ikan ini.
Pemeriksaannya diperkirakan akan selesai dalam waktu sekitar 10 hari.
Untuk saat ini, tidak ada rencana untuk mengangkut hewan besar ini.
Sebagai gantinya, para peneliti bermaksud untuk mengubur bangkainya dan mengirim kerangkanya ke Goeldi Natural Museum, untuk studi selanjutnya.
Baca Juga : Beberapa Ikan Paus Pilot Ditemukan Mati Setelah Memangsa Ikan yang 1000 Kali Lebih Kecil Darinya