Intisari-Online.com - Pernikahan adalah marathon, bukan lari cepat. Di antara hal-hal yang membuat bahagia; pesta pernikahan, liburan ke luar negeri, atau kelahiran anak, akan selalu ada masa sulit.
Menjalani masa yang sulit tersebut akan terasa menyenangkan ketika ada obrolan seru dan mengundang tawa di rumah.
Penulis Lisa Munn di akun twitternya @sarcasticmommy4 mengatakan ia dan suaminya selalu bergantung pada humor untuk melalui pernikahannya yang penuh warna selama 18 tahun.
Baca Juga : Ritual Unik Pernikahan Yahudi: Pengantin Pria Harus Bisa Pecahkan Kaca yang Diibaratkan Sebagai Selaput Dara
Tantangan yang pernah mereka hadapi antara lain perubahan pekerjaan, beberapa kali pindah rumah, dan pola asuh.
"Hidup itu sulit. Akan terasa lebih menyenangkan jika pasangan kita bisa membuat kita ceria dan tersenyum ketika merasa tak ada yang bisa kita lakukan. Tak ada ruginya menceriakan situasi yang berat dengan sedikit humor," kata Munn.
Penelitian juga mengungkapkan bahwa tertawa bersama bisa menjadi indikator seberapa kuat sebuah hubungan.
Baca Juga : Apakah Anda Akan Bahagia dengan Pernikahan Anda? Gen Anda Bisa Menjawabnya
Sebuah studi berskala kecil di tahun 2015 yang dilakukan oleh Laura Kurtz dan Sara Aloge menemukan kaitan kuat antara seberapa sering pasangan tertawa bersama dengan seberapa dekat dan merasa didukung satu sama lain.
Dalam penelitian itu terungkap, pasangan yang sering tertawa spontan bersama ternyata merasa ikatannya lebih kuat. Mereka juga saling mendukung dalam segala macam situasi.
Hasilnya berbeda dengan pasangan yang tidak berbagi tawa bersama.
"Ini bukan seberapa sering pasangan Anda tertawa atau membuat Anda tertawa, tetapi momen ketika Anda dan ia tertawa bersama," kata Kurtz.
Karl Pillemer, profesor pengembangan manusia dari Universitas Cornell pernah melakukan wawancara pada 700 orang Amerika berusia 65 tahun ke atas untuk bukunya 30 Lessons for Loving.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR