Para ilmuwan memberikan rejimen kemoterapi yang berbeda-beda kepada 32 pasien, kemudian mereka diperkenalkan kepada sel-sel kekebalan yang khusus dirancang untuk menargetkan dan menghancurkan sel-sel kanker.
Semua pasien telah diberikan setidaknya satu pengobatan tradisional dan ada juga yang telah melakukan transplantasi sel induk tetapi hasilnya tidak memuaskan.
Setelah imunoterapi, ada tujuh orang yang berhasil masuk ke tahap remisi lengkap, sementara empat lainnya mengalami perkembangan penyakit yang lebih lambat.
Pengobatan ini disebut terapi sel CAR-T, ditargetkan terhadap kanker darah, di mana dokter dapat menghilangkan sel-sel kanker dan menggantinya dengan darah yang sehat dan sel-sel kekebalan tubuh.
Baca Juga : Gemuk Itu Seperti Penyakit Menular: Anda akan Gemuk Jika Dikelilingi Orang Gemuk
4. Rekayasa Genetik
Pertama kalinya di dunia, dua bayi yang menderita leukemia berhasil disembuhkan dengan pengobatan sel imun yang sudah direkayasa.
Berbeda dengan terapi serupa sebelumnya, sel-sel yang dipakai pada bayi tersebut berasal dari darah donor, bukan darah pasien itu sendiri.
Sel-T atau sel imun tersebut kemudian secara genetik dimanipulasi agar bisa menyerang dan membunuh sel-sel leukemia dengan lebih efektif.
Baca Juga : Kisah Natarini, Berhasil Sembuh dari Kanker Darah Karena Bertekad Ingin Sekolah Lagi
Pengobatan kanker itu menggunakan sel-T yang dimodifikasi atau disebut dengan CAR-T yang diciptakan dari sel-sel imun milik donor darah.
Pada terapi sel-T tradisional, sel imun diambil dari tubuh pasien dan secara genetik direkayasa sebelum dikembalikan lagi ke tubuh.
5. Transplantasi Sumsum Tulang
Transplantasi sumsum tulang belakang merupakan metode pengobatan yang mulai banyak dilakukan untuk pasien kanker darah atau leukemia.
Baca Juga : Raisa Dikabarkan Melahirkan Melalui Operasi Caesar: Begini Gambaran Prosedur Operasi Caesar
Di China, transplantasi sumsum tulang belakang sudah dilakukan sejak 1964.
"Saat dilakukan transplantasi sumsum tulang belakang, ada pasien berusia 22 tahun. Saat ini usianya sudah 74 tahun. Ini adalah rekor dunia karena dia bisa hidup lebih lama setelah transplantasi," ujar Presiden Direktur Rumah Sakit Lu Daopei, Peggy Lu saat ditemui di Rumah Sakit Lu Daopei, Beijing, China, Sabtu (12/3/2016).
Pasien wanita itu mendapat donor sumsum tulang belakang dari saudara kandungnya.
Dijelaskan Peggy, donor dari saudara kandung atau hubungan adik dan kakak kandung memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi karena risiko penolakan tubuh yang menerima donor lebih rendah.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com oleh Resa Eka Ayu Sartika dengan judul "5 Pengobatan yang Janjikan Kesembuhan Pengidap Kanker Darah"
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR