Sebuah studi baru yang dipublikasikan di jurnal Nature menunjukkan, sel induk menyerap kadar vitamin C yang luar biasa tinggi, yang kemudian mengatur fungsi sel dan menekan perkembangan sel kanker darah atau leukemia.
“Sel induk menggunakan askorbat untuk mengatur kelimpahan modifikasi kimia tertentu pada DNA, yang merupakan bagian dari epigenome,” jelas Michalis Agathocleous, dari University of Texas Southwestern Medical Center.
“Epigenome adalah seperangkat mekanisme di dalam sel yang mengatur gen mana yang dinyalakan dan dimatikan."
"Jadi ketika sel induk tidak menerima cukup vitamin C, epigenome bisa menjadi rusak dengan cara meningkatkan fungsi sel punca, namun juga meningkatkan risiko leukemia.”
Peningkatan risiko ini sebagian terkait dengan bagaimana askorbat mempengaruhi enzim yang dikenal sebagai Tet2.
Mutasi yang menonaktifkan Tet2 merupakan langkah awal dalam pembentukan leukemia.
Penipisan askorbat dapat membatasi fungsi Tet2 dalam jaringan dengan cara meningkatkan risiko leukemia.
Namun yang terpenting, temuan tersebut lebih besar dampaknya pada pasien yang usianya lebih tua dengan kondisi prekanker umum yang dikenal sebagai hematopoiesis klonal, yang menempatkan pasien pada risiko lebih tinggi terkena leukemia dan penyakit lainnya.
Baca Juga : Mengenal Salah Satu Penyebab Kanker Darah, Penyakit yang di Derita Ani Yudhoyono
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR