Intisari-Online.com - Menjadi terlalu ahli dalam menangkap koruptor membuat nasib kecerdasan buatan yang disebut Zero Trust tak berakhir baik. Mesin yang sudah menggali big data sejak 2012 tersebut akhirnya dimatikan oleh para pegawai negeri lokal di China.
Padahal, sejak awal kemunculannya, Zero Trust telah berhasil mengungkap 8.721 pegawai negeri China yang terlibat dalam penggelapan uang, penggunaan kekuasaan sewenang-wenang, penyalahgunaan uang rakyat, dan nepotisme.
Beberapa dari pegawai negeri tersebut akhirnya dipenjara walaupun sebagian besar masih tetap diperbolehkan bekerja setelah menerima peringatan atau hukuman ringan
Meski demikian, beberapa pemerintah lokal China, seperti daerah Mayang, kota Huaihua, dan daerah Li di Hunan, tampaknya merasa terganggu dengan keberadaan Zero Trust dan memutuskan untuk memberhentikan mesin tersebut.
Baca Juga : Bukan di Permukaan, China akan Bangun Pusat Koloni Kecerdasan Buatan di Bawah Laut
Seorang peneliti yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan kepada South China Morning Post (SCMP) bahwa salah satu alasan pemerintah lokal untuk mematikan Zero Trust adalah mereka “merasa tidak nyaman dengan adanya teknologi baru”.
Cara kerja Zero Trust
Zero Trust yang dikembangkan dan dijalankan oleh Chinese Academy of Sciences dan institusi kontrol internal Partai Komunis China sangat efektif dalam memonitor, mengevaluasi, dan melakukan campur tangan terhadap kehidupan kerja dan personal para pegawai negeri.
Baca Juga : Digadang-gadang Mudahkan Manusia, Ahli Justru Prediksi 5 Hal Menakutkan Ini tentang Kecerdasan Buatan
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Intisari Online |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR