Mengurangi risiko cedera
Menari dapat meningkatkan keseimbangan dan kesadaran spasial, yang keduanya dapat mengurangi risiko jatuh.
Diperkirakan bahwa lebih dari satu dari empat orang jatuh setiap tahun, dan ini bisa meningkatkan risiko patah tulang dan cedera kepala.
Baca Juga : Pria Ditembak, Istrinya Malah 'Menari Bahagia', Namun Internet Berhasil Mengungkap Kejahatan Istrinya
Berbicara kepada CNN, Emily Sandow dari Harkness Center for Dance Injuries NYU Langone mencatat bagaimana atlet umumnya mengalami lebih banyak cedera lutut dibandingkan dengan penari.
Katanya lagi, pelatihan lompat spesifitk yang dilakukan penari, dapat menjelaskan pengurangan risiko cedera lutut.
Membantu fungsi kognitif
Dalam sebuah penelitian yang melibatkan orang dewasa yang lebih tua, menari adalah salah satu kegiatan waktu luang yang terkait dengan penurunan risiko demensia.
Baca Juga : Hati-hati! Stres Saat Hamil Bisa Sebabkan Gangguan Kognitif Pada Bayi
Tidak seperti berjalan, berenang, berlari, bersepeda dan kegiatan aerobik lainnya, menari dapat melibatkan belajar koreografi.
Disarankan karena ini dapat mengaktifkan daerah otak tertentu dan membantu menghemat daya memori.
Bahkan tarian sosial gaya bebas, menurut ahli saraf Dr. Robert Katzman, membutuhkan pengambilan keputusan cepat selama dua detik, yang merupakan kunci untuk mempertahankan kecerdasan karena memaksa otak untuk secara teratur memperbaiki jalur sarafnya, memberi cadangan kognitif yang lebih besar dan meningkatnya kompleksitas sinaps saraf.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Tatik Ariyani |
KOMENTAR