Fabiana adalah seorang psikolog, ia dilahirkan tanpa rahim sampai akhirnya ia menikah dengan suaminya.
"Saya berusia 28 tahun sampai saat itu, dan saya belum pernah mengalami menstruasi sebelumnya," katanya.
"Tetapi saya tidak pergi ke dokter sampai menikah, dan pada saat itu ternyata saya hanya memiliki sel telur tetapi tidak memiliki uterus," tambahnya.
Suaminya Claudio Santos memahami hal itu, dia tidak keberatan dengan hal itu dan jika ingin memiliki anak mereka bisa mengadopsi.
Namun, Fabiana tidak mau karena dia ingin memiliki anak yang lahir dari rahimnya sendiri.
Hingga pada suatu ketika, Rumah Sakit di Sao Paulo, Brazil mencai wanita tanpa rahim untuk eksperimen medis mereka.
"Mereka tidak menjelaskan terlalu banyak pada awalnya, tetapi kami segera bergabung dan menjadi salah satu dalam eksperimen tersebut," kata Santos.
Baca Juga : Cara Mengobati Biduran Secara Alami Tanpa Obat Kimia tapi Tetap Manjur
Setelah menguji sepuluh pasangan tim peneliti berpikir mereka berdua yang cocok untuk eksperimen transplantasi.
Fabiana mengatakan bahwa pada awalnya ia merasa aneh ketika rahim orang mati akan di transplantasikan ke dalam tubuhnya.
Tetapi setelah ia hamil dan melahirkan, itu menjadi sesuatu yang hebat.
Kasus Fabiana bahkan diterbitkan dalam jurnal medis internasional otoritas Lancet, yang mengumumkan wanita pertama yang lahir dengan rahim orang meninggal.
Tim medis melakukan operasi 11 jam pada September 2016 dengan rahim seberat 225 gram ditanamkan ke dalam tubuh Fabiana melalui organ intimnya.
Dani Ejzenberg, seorang dokter di Universitas Sao Paulo di Brasil yang memimpin penelitian, mengatakan bahwa transplantasi organ dari orang meninggal dapat mengurangi setengah risiko dan biaya.
Source | : | Bastille Post |
Penulis | : | Afif Khoirul M |
Editor | : | Mentari DP |
KOMENTAR