Intisari-Online.com –Prevalensi obesitas di Amerika Serikat telah mengalami peningkatan yang stabil selama dua dekade terakhir, dan ini mempengaruhi orang dewasa dan anak-anak.
Mengutip data Riskesdas 2013, secara nasional, prevalensi obesitas di Indonesia adalah 26,6 persen, lebih tinggi dari prevalensi pad atahun 2007 (18,8%). Ini artinya, juga mengalami peningkatan.
Sadar akan kesehatan lebih baik, kini mereka yang merasa obesitas pun melakukan program penurunan berat badan.
Menyoroti kebutuhan untuk program penurunan berat badan yang efektif dan direkomendasikan, sebenarnya, berapa kilogramkah kita seharusnya mengurangi berat badan?
Baca Juga : Inilah Cara Cepat dan Mudah Menurunkan Berat Badan Secara Alami
Ketika membandingkan penurunan berat badan yang cepat dibandingkan dengan yang bertahap, kita mungkin pernah mendengar berbagai pandangan tentang mana yang lebih baik.
Ini mungkin didasarkan pada yang membantu menjaga berat badan dalam jangka panjang atau dikaitkan dengan risiko kesehatan lainnya.
Sebuah penelitian dari York University, Kanada, mengaitkan metode yang lebih cepat dengan penurunan berat badan yang lebih besar.
Namun, intinya adalah bahwa tingkat itu mungkin tidak masalah untuk kesehatan secara keseluruhan seperti yang kita pikirkan.
Baca Juga : Jika Ingin Menurunkan Berat Badan, Berapa Banyak Konsumsi Karbohidrat yang Layak?
“Penurunan berat badan yang cepat dan lambat dikaitkan dengan peningkatkan serupa dalam kesehatan metabolisme setelah disesuaikan dengan penurunan berat badan absolut,” jelas para penulis dalam kesimpulan, seperti dilansir dari Medical Daily.
Saat ini, pedoman merekomendasikan bahwa orang yang bertujuan untuk menghilangkan berat badannya setengah hingga satu kilogram per minggu.
Kehilangan berat badan sangat cepat dikaitkan dengan risiko batu empedu yang sedikit lebih tinggi dalam penelitian sebelumnya.
Penulis | : | K. Tatik Wardayati |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR