Sementara beberapa rabi di Talmud memuji nilai belajar di Israel, dan membuat keputusan terhadap mereka yang akan pergi, para rabi Babilonia memberikan penghargaan yang begitu besar pada yeshiva mereka sehingga mereka juga melarang siswa mereka untuk meninggalkan Babylonia.
Cinta yang Abadi untuk Israel
Deskripsi Talmud tentang sifat luar biasa dari Tanah Israel juga terpecah.
Pernyataan Talmud bahwa "Lebih baik hidup di Israel bahkan ketika dibanjiri oleh non-Yahudi" tampaknya mendorong orang-orang Yahudi untuk tetap tinggal di Israel bahkan ketika populasi Yahudi di sana mulai berkurang.
Baca Juga : 3 Teori Bagaimana Bangsa Israel Menaklukkan Kanaan Berdasarkan Jejak Arkeologis
Di sisi lain, Talmud menggambarkan Tanah Israel sebagai tempat magis, tempat kue dan pakaian sutra tumbuh langsung dari tanah.
Jenis deskripsi ini membuat Tanah Israel menjadi sebuah mitos, tempat kesempurnaan dan fantasi, disediakan untuk penebusan yang jauh.
Mungkin untuk membedakan dua aliran pemikiran rabi, yang berpegang pada mimpi realistis untuk memperkuat pemukiman Yahudi di negeri itu dan untuk hidup berdiaspora menjadikan Israel bahan lamunan yang jauh, melambangkan akhir zaman eskatologis.
Baca Juga : Begini Jatuh Bangun Sejarah Israel dan Yahudi di Masa Permulaan
Source | : | myjewishlearning.com |
Penulis | : | Muflika Nur Fuaddah |
Editor | : | Ade S |
KOMENTAR